Bali dan Koh Samui Masuk dalam 15 Destinasi yang Patut Dipertimbangkan Kembali untuk Dikunjungi

Reporter: Eko Wahyudi |

Editor: Eko Wahyudi |

Jumat , 22 Nov 2024 - 19:44

Pulau Bali di Indonesia-Bali Tourism-

PALEMBANG, KORANPALPRES.COM – Sebuah media daring Vietnam e.vnexpress.net menyebut Bali di Indonesia dan Koh Samui di Thailand, pulau-pulau populer di Asia Tenggara, telah dimasukkan dalam "Daftar Dilarang" menurut Fodor's Travel yang berisi destinasi yang disarankan untuk dipertimbangkan kembali untuk dikunjungi wisatawan pada tahun 2025 karena "pariwisata berlebihan".

Bali, di Indonesia dan Koh Samui, di Thailand termasuk dalam 15 destinasi yang patut dipertimbangkan kembali untuk dikunjungi

"Pembangunan yang cepat dan tak terkendali yang didorong oleh pariwisata yang berlebihan telah merambah habitat alami Bali, mengikis warisan lingkungan dan budayanya, serta menyebabkan 'kiamat plastik'," kata Fodor’s Travel perjalanan yang berbasis di New York tersebut menyatakan.

Bali Telah Mengalami Lonjakan Pariwisata Pasca-Covid

Tahun lalu, pulau ini menyambut 15,5 juta pengunjung, hampir menyamai jumlah pengunjung sebelum Covid tahun 2019. Selama tujuh bulan pertama tahun ini, Bali mencatat 3,89 juta kedatangan, naik dari 2,9 juta pada periode yang sama tahun lalu.

Menanggapi pariwisata yang berlebihan, pihak berwenang Indonesia telah menerapkan tindakan seperti melarang pembangunan hotel dan vila baru di pulau tersebut.

Pembangunan yang cepat dan tak terkendali yang didorong oleh pariwisata yang berlebihan telah merambah habitat alami Bali.

Bali juga ditampilkan dalam Daftar Tidak Boleh Dilakukan majalah tersebut pada tahun 2020.

Pulau ini menyambut 15,5 juta pengunjung, hampir menyamai jumlah pengunjung sebelum Covid tahun 2019.

Selama tujuh bulan pertama tahun ini, Bali mencatat 3,89 juta kedatangan, naik dari 2,9 juta pada periode yang sama tahun lalu.

bali dan koh samui masuk dalam 15 destinasi yang patut dipertimbangkan kembali untuk dikunjungi                            palembang, koranpalpres.com – sebuah media daring vietnam e.vnexpress.net menyebut bali di indonesia dan koh samui di thailand, pulau-pulau populer di asia tenggara, telah dimasukkan dalam "daftar dilarang" menurut fodor's travel yang berisi destinasi yang disarankan untuk dipertimbangkan kembali untuk dikunjungi wisatawan pada tahun 2025 karena "pariwisata berlebihan".
bali, di indonesia dan koh samui, di thailand termasuk dalam 15 destinasi yang patut dipertimbangkan kembali untuk dikunjungi
"pembangunan yang cepat dan tak terkendali yang didorong oleh pariwisata yang berlebihan telah merambah habitat alami bali, mengikis warisan lingkungan dan budayanya, serta menyebabkan 'kiamat plastik'," kata fodor’s travel perjalanan yang berbasis di new york tersebut menyatakan.
bali telah mengalami lonjakan pariwisata pasca-covid
baca juga:proyek gede! menara turyapada dukung jaringan dan pariwisata bali utara, kini lebih canggih dan instagrammable
baca juga:usai bela timnas indonesia, maarten paes lanjut liburan ke bali, sinyal main di piala aff 2024?
tahun lalu, pulau ini menyambut 15,5 juta pengunjung, hampir menyamai jumlah pengunjung sebelum covid tahun 2019. selama tujuh bulan pertama tahun ini, bali mencatat 3,89 juta kedatangan, naik dari 2,9 juta pada periode yang sama tahun lalu.
menanggapi pariwisata yang berlebihan, pihak berwenang indonesia telah menerapkan tindakan seperti melarang pembangunan hotel dan vila baru di pulau tersebut.
pembangunan yang cepat dan tak terkendali yang didorong oleh pariwisata yang berlebihan telah merambah habitat alami bali.
bali juga ditampilkan dalam daftar tidak boleh dilakukan majalah tersebut pada tahun 2020.
baca juga:perkumpulan adat bali oku timur resmi dikukuhkan, ini pesan pjs bupati
baca juga:tak perlu ke pulau bali, 3 tempat wisata di musi rawas ini tak kalah indahnya
pulau ini menyambut 15,5 juta pengunjung, hampir menyamai jumlah pengunjung sebelum covid tahun 2019. 
selama tujuh bulan pertama tahun ini, bali mencatat 3,89 juta kedatangan, naik dari 2,9 juta pada periode yang sama tahun lalu.
sebetulnya pasca covid memang geliat pariwisata bali seperti banyak destinasi favorit lainnya sudah semakin membaik. berbagai hal yang sempat menjadi hambatan seperti pembatasan kunjungan, menghindari pertemuan fisik dan beberapa pembatasan lainnya. 
butuh beberapa tahun untuk bali untuk dapat kembali ke keadaan sebelum covid. namun, seperti dikemukakan di atas ada beberapa hal yang cukup dianggap mengganggu kunjungan wisata ke bali. 
baca juga:cuma di sini! makan bakso murah meriah serasa berada di pulau bali, kok bisa ya?
baca juga:suku-suku di provinsi bali: ada bali aga, bali majapahit, nyama selam, dan loloan
meskipun kini pihak berwenang indonesia telah menerapkan tindakan seperti melarang pembangunan hotel dan vila baru di pulau tersebut.
koh samui, pulau seluas 95 mil persegi di teluk thailand, telah lama populer dengan resor dan vila supermewahnya. pulau ini menyambut 3,4 juta wisatawan tahun lalu, mencapai jumlah sebelum pandemi, dengan perkiraan peningkatan 10-20% pada tahun 2024.
"koh samui telah lama berjuang melawan kelebihan pariwisata, tetapi kekhawatiran berkembang tentang dampak musim baru the white lotus yang tayang perdana pada tahun 2025," catat majalah itu.
selain dua pulau terkenal dari asia tenggara itu, kyoto dan tokyo di jepang juga muncul dalam daftar tidak boleh dilakukan tahun ini.
baca juga:mengenal lebih dekat sosok cantik menteri pariwisata dengan latar belakang pengusaha energi dan agrobisnis
baca juga:asyik nobar film dul muluk dan dul malik, pj gubernur harap budaya dan pariwisata sumsel kian mendunia
kyoto terus bergulat dengan pariwisata yang berlebihan meskipun telah ada inisiatif seperti memasang kamera pengintai, menerapkan sistem pengiriman barang bawaan, dan memasang rambu-rambu untuk mengekang pelecehan.
destinasi lain yang masuk dalam daftar larangan termasuk gunung everest , agrigento di italia, kepulauan virgin britania raya, kerala di india, oaxaca di meksiko, dan pantai utara 500 skotlandia.
majalah itu memang kerap melakukan beberapa penilaian kritis terhadap beberapa destinasi wisata di seluruh dunia. 
majalah itu juga menekankan bahwa meskipun destinasi-destinasi ini terkenal karena keindahan dan makna budayanya, tekanan pariwisata menjadi tidak berkelanjutan bagi tanah dan masyarakat lokal.
baca juga:pj wako hadiri kegiatan invest id, platform ekosistem investasi dalam bidang pariwisata dan ekonomi kreatif
baca juga:indonesia gunakan teknologi ai tingkatkan daya saing pariwisata global
daftar tidak bertujuan untuk menyoroti tantangan-tantangan ini dan mendorong tindakan untuk mengatasinya. 
bagaimanapun pariwisata dan segala hal yang berhubungan dengannya adalah sebuah hal yang menjadi pemberi devisa bagi banyak negara.