Indonesia menyumbang juga di urutan ketiga yakni ada Kota Medan (Indonesia) di angka 165. Selanjutnya pada urutan keempat ada Kota Nairobi (Kenya) di angka 158.
Pada posisi lima besar kota dengan kualitas udara terburuk di duniaadalah Johannesburg (Afrika Selatan( di angka 134).
Salah satu upaya yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI meminimalisasi masalah ini adalah menambah dua mobil kabut air (watermist). Hal itu sebagai salah satu upaya untuk menekan polusi udara di Jakarta.
Sebagaimana dikemukakan Kepala DLH DKI Jakarta Asep Kuswanto, nantinya mobil tersebut beroperasi mengelilingi Jakarta. Mobil-mobil itu akan menemani petugas untuk melanjutkan kegiatan penyiraman di jalan-jalan protokol.
BACA JUGA:Kota Dengan Durasi Puasa Terpanjang Dan Terpendek Di Bulan Ramadan 2024
Mobil tersebut punya kemampuan jangkauan 50 meter dan kapasitas tanki air 5.000 liter.
Kebijakan terkait pengoperasian "watermist" tersebut akan dimasukkan dalam susunan rancangan peraturan gubernur Jakarta agar lebih kuat secara regulasi.
Asep mengatakan kebijakan itu akan diperkuat lagi dengan peraturan gubernur.
"Ke depannya untuk kebijakan 'watermist' itu kami akan coba dikuatkan dengan peraturan gubernur," ujar Asep.
BACA JUGA:Terbang ke 5 Kota Dengan Destinasi Wisata Baru dan Eksotis di Indonesia
Perangkingan kota dengan kualitas udara terburuk tersebut dilakukan secara berkala. Dalam beberapa tahun terakhir ini memang Jakarta bersama Kinshasa dan beberapa kota lain masuk dalam kualitas udara terburuk di dunia.
Sementara Kota Medan sebetulnya sebelum ini meskipun juga termasuk dalam kota dengan kualitas udara yang buruk, belum atau tidak pernah menjadi tiga besar di dunia.
Hal itu tentu membuat “nama” Indonesia dalam kancah kebersihan di dunia menjadi tidak baik. Semoga saja dalam penilaian waktu-waktu berikutnya ada perbaikan kualitas udara di Jakarta dan Medan juga kota-kota lain di Indonesia.