Kedua negara tersebut menyalahkan Serbia karena tidak adil dan terlalu mendominasi pemerintahan, militer, dan keuangan Yugoslavia.
Kemarahan kedua negara Slovenia dan Kroasia itu menghasilkan konflik baru dengan Serbia. Sebagai induk negara, Serbia lantas menuduh kedua republik tersebut melakukan separatisme.
Setelah kegagalan perundingan damai dan serangan udara North Atlantic Treaty Organization (NATO), pasukan Serbia menarik diri dari Kosovo dan dikelola secara internasional pada tahun 1999.
BACA JUGA:Ini 10 Negara Tertua di Dunia, Ada yang Bertahan Sampai Sekarang
Sebelum itu pada tahun 1991, Makedonia, negara paling selatan di Federasi Yugoslavia menyatakan kemerdekaannya.
Republik ini langsung diakui dan masuk ke Perserikatan Bangsa-Bangsa dengan nama sementara Former Yugoslav Republic of Macedonia (FYROM).
Konfliks lebih besar terjadi setelah itu pada tahun 1992. Konflik di Bosnia meletus setelah Bosnia juga ikut mendeklarasikan kemerdekaannya.
Namun, orang-orang Serbia yang tinggal di sana bertekad untuk tetap berada di Yugoslavia dan membantu membangun Serbia lebih besar.
BACA JUGA:Inilah Daftar Negara yang Mempunyai Rata-rata Badan Tertinggi di Dunia, Belanda Nomor 1
Pada tahun-tahun itu sampai beberapa tahun berikutnya orang-orang Serbia melakukan pembantaian etnis dan agama terhadap orang Bosnia.
Sampai akhirnya Bosnia pun juga memperoleh kemerdekaannya.
Selama 83 tahun berdiri, Yugoslavia akhirnya lenyap dari peta dunia. Namanya digantikan oleh persatuan Serbia dan Montenegro.
Montenegro juga berjuang untukmerdeka. Keinginan Montenegro untuk memperoleh kemerdekaan penuh ternyata dihentikan oleh Uni Eropa.
BACA JUGA:Inilah 5 Negara yang Punya Teknologi Paling Canggih di Dunia
Akan tetapi, kemudian politisi Montenegro berjuang dan berhasil mengadakan referendum kemerdekaan pada tahun 2006.
Serbia dan Montenegro juga kemudian menjadi negara terpisah dan masing-masing berdaulat.