Selain itu, teknologi dan media sosial telah mempercepat pertukaran budaya.
Generasi muda Palembang yang lebih terbuka terhadap budaya asing seringkali mengalami konflik nilai dengan generasi tua.
BACA JUGA:Ada Sosok Pangdam Ikuti Peresmian 2.664 Titik Sumber Air Program TNI AD Manunggal Air Secara Virtual
BACA JUGA: 5 Parfum Bersih yang Dijamin Wangi di Cuaca Panas
Hal ini menciptakan dinamika komunikasi yang unik dan menantang.
Di satu sisi, generasi muda ingin mengikuti perkembangan global dan mengadopsi gaya komunikasi yang lebih modern.
Di sisi lain, generasi tua merasa perlu menjaga dan melestarikan nilai-nilai budaya lokal yang sudah lama ada.
Komunikasi antarbudaya di Kota Palembang menghadapi berbagai tantangan.
BACA JUGA:Cara Mudah Daftar OVO Merchant, Raih Keuntungan Lebih dengan Kemudahan Transaksi Digital!
Salah satunya adalah kesalahpahaman yang disebabkan oleh saluran komunikasi yang berbeda.
Misalnya, cara orang saling menyapa, mengungkapkan emosi, dan mengkritik orang berbeda antara budaya lokal dan asing.
Hal ini seringkali menimbulkan kebingungan dan ketidaknyamanan dalam interaksi sosial.
Selain itu, perbedaan persepsi dan penafsiran makna juga menimbulkan tantangan.
BACA JUGA:Gencar Sosialisasi KIM, Mitra Pemerintah Daerah Menangkal Hoax yang Meresahkan Masyarakat