Namun, dengan maraknya ilegal logging dan ekspor kayu, ketersediaan bahan bangunan ini semakin menurun.
Meskipun demikian, warisan arsitektur rumah panggung masih mencerminkan kekayaan sumber daya alam yang pernah melimpah.
BACA JUGA:Kodam II Sriwijaya Siap Amankan Pilkada Serentak 2024, Pangdam Tegaskan Hal Ini
BACA JUGA:Cara Mudah Tarik Saldo TikTok ke DANA, OVO dan Rekening Bank, Cek Panduan Lengkapnya!
3. Budaya Gotong Royong dalam Pembangunan
Pembangunan rumah panggung di Sumatera Selatan sering kali melibatkan kerja sama antara anggota komunitas.
Tradisi gotong royong ini tidak hanya memperkuat hubungan sosial di masyarakat, tetapi juga mengurangi ketergantungan pada tukang bangunan dari luar.
Proses ini mencerminkan nilai-nilai kebersamaan dan saling membantu yang menjadi landasan kuat dalam kehidupan sosial mereka.
BACA JUGA:Ada Apa Ini, Dandim Lampung Timur Tiba-tiba Pimpin Apel Gelar Pasukan, Ternyata Dalam Rangka Ini
BACA JUGA:Sambut Pelaksanaan Pilkada Serentak 2024, Inilah Persiapan Kodim Sarko
4. Adaptasi terhadap Lingkungan Rawa dan Permukaan Air Sungai
Sebagian besar wilayah Sumatera Selatan terdiri dari rawa-rawa dan daerah pinggir sungai, di mana perbedaan antara permukaan air saat pasang dan surut bisa mencapai lima meter.
Rumah panggung dengan tiang yang tinggi sangat sesuai untuk mengatasi perubahan permukaan air ini, mencegah rumah tenggelam saat pasang.
Ini memungkinkan masyarakat tinggal dengan nyaman tanpa harus khawatir akan dampak banjir.
BACA JUGA:Ini Arahan Wakapolda Sumsel Dalam Latkatpuan Ops Mantap Praja TA 2024
BACA JUGA:Tiba-Tiba Senang! Dapatkan Saldo DANA Gratis Rp430 Ribu, Ini Tips Jitunya