Profesor Departemen Teknologi Industri Pertanian (TIN) Institut Pertanian Bogor (IPB) yang mendalami bidang air, Suprihatin, mengatakan, konsumsilah air minum yang bersih.
Air bersih di sini adalah air yang bebas dari segala macam pengotor atau kontaminan.
BACA JUGA:Kenyang Seharian, Langsing Seketika? Coba 7 Makanan Tinggi Serat ini untuk Program Diet Sehat!
BACA JUGA:7 Faktor Penyebab Kepala Pusing, Nomor Buncit Wajib ke Dokter
Ciri-ciri sederhana yang menunjukkan air minum layak konsumsi antara lain tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau.
Air yang dikonsumsi harus terjamin kualitasnya.
Sumber air baku, proses pengolahan, dan penanganannya pun harus terjamin.
Air galon asli umumnya memiliki sistem penjaminan mutu terhadap air minum dalam kemasan (AMDK), yang lebih ketat dari perusahaan penyedianya.
"Air galon umumnya lebih terjamin kualitasnya dibandingkan air isi ulang, air sumur, air perusahaan daerah air minum (PDAM) yang direbus," ungkap dia.
Meski begitu, ia menyatakan, air rebusan dari sumur atau saluran PDAM dapat direbus sebelum diminum.
Air minum rebusan tidak berisiko menyebabkan kontaminan mikrobiologis kalau sudah dimasak sampai mendidih.
Sebetulnya, air minum jenis apapun tetap memiliki risiko bagi kesehatan bila diminum.
Terutama jika sumber air itu tidak terjamin kualitasnya dan cara pengolahan atau penanganannya tidak dilakukan secara higienis.
Suprihatin menjelaskan, potensi cemaran atau kontaminasi air minum paling tinggi biasanya disebabkan kontaminan mikrobiologis atau bakteri.
Perpindahan bakteri sangat mudah di dalam air.
Efeknya akan langsung terasa bagi tubuh seperti menimbulkan sakit perut.