Sebagai buktinya, terdapat tempat tinggal milik saudagar asal China yang berusia ratusan tahun di Seberang Ulu Palembang.
“Palembang sejak dahulu terbuka, terjadi harmonisasi sepanjang menyadari hak dan kewajiban masing-masing. Karenanya Sumsel terkenal degan zero konflik sampai saat ini," katanya.
Lambat laun, waktu terus berjalan, perkawinan antara orang Tionghoa dan penduduk lokal terus berlangsung.
Inilah yang jadi penyebab mengapa orang Palembang berkulit putih dan bermata sipit.
Meskipun terjadi perkawinan campuran dengan orang asing, adat budaya asli Palembang hingga kini masih terjaga dengan baik. Kendati beberapa pengaruh dari luar terus berdatangan.
Perkawinan campuran dengan Tionghoa tidak serta merta menghilangkan seni, adat dan budaya masyarakat di kota pempek ini.