Tapi juga sebagai wadah bagi masyarakat di Sumsel untuk lebih mengenal secara mendalam olahan makanan tradisional ini yang merupakan warisan turun-temukan.
"Kita ingin membangkitkan ruang ingatan masyarakat Sumsel mengenai masa lampau dengan sajian tradisional yang begitu ragam," akunya.
Ia berharap dengan kegiatan yang diadakan akan semakin banyak generasi muda mengenal tentang makanan tradisional asli Sumsel.
"Hal ini perlu dilakukan, mengingat generasi muda kita merupakan bagian penting untuk pelestarian warisan budaya yang ada di Sumsel ini," terangnya.
Tidak hanya itu, dalam pameran yang diadakan akan mampu melahirkan generasi muda yang memahami, mengenali hingga bahkan juga mampu merawat warisan budaya ini.
BACA JUGA:Hidupkan Kembali Car Free Day, Pj Walikota Palembang Tata Kawasan Kambang Iwak Khusus Untuk Ini
BACA JUGA:Dibangun di Atas Lahan Lebih 11 Hektar, Bandara Domestik Ini Pernah Layani Penerbangan Internasional
Terutama dalam hal kuliner yang mengarah ke makanan tradisional asli Sumsel, dalam kegiatan yang fiadakan ini ada berbagai makanan tradisional.
"Ada makanan tradisional dari 17 Kabupaten/Kota di Sumsel. "Kita menggelar acara ini dengan cara berbeda dengan memadukan makanan yang asli dengan duplikasi," urainya.
Ada beberapa makanan tradisional yang dipamerkan dalam kegiatan ini seperti sagarurung, bawak gulai, bolu lapan jam, lemang, hingga juga kue engkok.
Bahkan juga ada makanan laksan, kue gandus, hingga pempek yang terus eksis, dan ini menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk bisa mengenali warisannya.
Yang memiliki ragam perpaduan budaya, dan diharapkan kegiatan ini mampu membangkitkan kembali semangat masyarakat dengan makanan tradisional dalam aktivitas sehari-hari.