Mauresmo Hinoke menjadi pemain paling menonjol dari kelima pemain keturunan tadi.
BACA JUGA:Timnas Indonesia U-19 Tambah 3 Pemain Keturunan Baru di Turnamen Mini Korea Selatan, Siapa Saja?
BACA JUGA:TOK! PSSI Putuskan Shin Tae-yong Tetap Latih Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Turunkan Tim Muda
Winger 19 tahun itu tampil impresif di Toulon Cup bersama Timnas Indonesia.
Malah, ia menjadi satu-satunya pemain Timnas Indonesia yang mencetak gol di ajang tersebut.
Tepatnya saat Indonesia bersua Jepang.
Kelincahannya bahkan sampai membuat tiga pemain Jepang terpaksa menghadangnya sehingga membuahkan tendangan penalti bagi Timnas Indonesia U-20.
Mauresmo Hinoke yang mengambil sendiri eksekusi penalti tersebut, tak menyia-nyiakan kesempatannya dan menyumbang satu gol untuk Timnas Indonesia U-20.
Itu menjadi gol pertama dan satu-satunya bagi Timnas Indonesia di ajang tersebut.
Kegemilangan itulah yang akhirnya membuat pelatih Indra Sjafri kepincut dan merekomendasikan Mauresmo Hinoke untuk dinaturalisasi ke Timnas Indonesia.
Akan tetapi, belakangan muncul kabar kalau naturalisasi Mauresmo Hinoke terancam batal.
Ia tidak memenuhi statuta FIFA pasal 7 tentang perubahan kewarganegaraan.
Pasalnya, Hinoke mempunya garis keturunan Indonesia dari buyutnya.
Hal ini melanggar statuta FIFA.
Aturan tersebut menjelaskan kalau seorang pemain bisa dinaturalisasi jika maksimal memiliki kakek atau nenek yang berasal dari negara tujuan.
“Mauresmo Hinoke yang kabarnya mau dinaturalisasi PSSI, saya mendapatkan informasi dirinya sulit dinaturalisasi. Penyebabnya karena Hinoke sudah lebih dari tiga garis keturunan,” kata Bung Binder di YouTube-nya.