BACA JUGA:Negara Ini yang Ternyata Paling Banyak Berinvestasi di Indonesia
Negara kepulauan di Asia Tenggara ini, Kepulauan Cocos (Keeling) adalah sebuah wilayah yang pemerintahannya diatur oleh Australia yang wilayahnya ini terdiri dari 2 atol dan 27 kepulauan koral.
Selama ini diaspora masyarakat Jawa selama ini dikenal tersebar di Suriname, Belanda, Kaledonia Baru, hingga Malaysia.
Padahal ada bagian diaspora Jawa dengan jumlah kecil yang terlupakan, yakni orang Jawa Kokos di wilayah Persemakmuran Australia.
Awalnya Jawa Kokos berawal dari petualangan pelaut Skotlandia, Clunies-Ross dan Hare yang pernah menjadi Residen penguasa Kalimantan di Banjarmasin.
BACA JUGA:10 Negara Terluas di Dunia Berdasarkan Luas Wilayahnya
Ketika masa pemerintahan sela Inggris (British Interregnum) atas Hindia – Belanda, Inggris berkuasa setelah mengalahkan hegemoni Perancis-Belanda di Jawa tahun 1811.
Hare sempat pula waktu itu membangun Kerajaan Maluka di Kalimantan Selatan dengan wilayah seluas 1.400 mil persegi serta membuat harem dengan 40 selir
Kepulauan Cocos Keeling terletak di wilayah sebelah barat daya Pulau Jawa dan Sumatera di Samudera Hindia. Kepulauan ini ditemukan kapten kapal VOC William Keeling tahun 1619 lalu.
Secara linguistik, Bahasa Melayu Cocos berasal dari kreol yang bersumber dari Bahasa Melayu Baku. Beberapa kosakata tambahan terpengaruh Bahasa Jawa dan Bahasa Betawi.
BACA JUGA:Ini Negara Pecahan Yugoslavia yang Terbentuk Akibat Konflik
Hal ini tidak terlepas dari sejarah penduduk Kepulauan Cocos (Keeling) yang berbicara dalam dialek Melayu Cocos. Sekaligus juga menganggap Bahasa Indonesia sebagai bahasa melayu yang baku.
Letak Pulau Cocos ada di tengah-tengah Samudra Hindia, dan berada di bawah wilayah Australia.
Pulau ini berjarak 3.000 kilometer sebelah barat laut kota Perth dan berjarak sekitar 1.000 kilometer dari Jakarta atau setara jarak Jakarta – Denpasar, Bali.
Pulau yang menawarkan bagaimana keindahan alam dan kesederhanaan hidup ini dikenal pula sebagai Pulau Keeling. Mungkin luasnya tidak melebihi 14 kilometer persegi.
Adat istiadat, bahasa, budaya, bahkan agama yang sama di Kepulauan Cocos masih sangat kental nuansa Indonesianya.