AMBON, KORANPALPRES.COM – Perusahaan tambak udang di Maluku saat ini sudah berhasil melakukan efisiensi hingga 123 juta lebih perhari.
Hal ini setelah PT PLN (Persero) menyediakan listrik yang andal dan mudah melalui program electrifying agriculture (EA).
Dari program tersebut, PLN sukses membantu perusahaan budidaya tambak udang PT Wahana Lestari Investama (WLI) menekan biaya operasional hingga Rp123 juta per hari dengan penyediaan listrik sebesar 1.110 kiloVolt Ampere (kVA).
General Manager PT WLI Ong You Gie menyebut program unggulan PLN ini mampu mendorong efisiensi biaya operasional usaha tambak udang WLI hingga 86 persen.
BACA JUGA:ALHAMDULILLAH! Warga Kapuas Hulu Dapat Nikmati Listrik 24 Jam
BACA JUGA:Di Jakarta, PLN Olah 3,3 Ton FABA dari PLTU Lontar Menjadi Bahan Konstruksi Gardu Distribusi
Sebelumnya tambak udang miliknya menggunakan bahan bakar minyak untuk operasional.
"Kami dari pihak WLI sangat terbantu dengan kehadiran listrik PLN. Kami bisa menghemat biaya bahan bakar hingga kurang lebih 120 juta/hari. Hal ini tentu memberikan keuntungan bagi kami sehingga efisiensi biaya dapat kami peroleh,” ujar Ong You Gie.
Dirinya merinci, sebelum menggunakan listrik PLN tambak udangnya menghabiskan sekitar 9 ribu solar dengan estimasi biaya sekitar Rp140 juta lebih per hari.
Setelah menggunaan listrik PLN, dengan kebutuhan sekitar 18 ribu kilowatt hour (kWh), pihaknya hanya membayar biaya operasional harian di kisaran Rp18 juta.
BACA JUGA:Sosok Jenderal Berpangkat Tinggi Buka Rakernis Fungsi Intelkam Polda Sumsel, Siapakah Dia?
Ong You Gie mengatakan, saat ini satu dari tiga kawasan industri PT WLI yang berada di Negeri Pasahari, Seram Utara, Maluku Tengah telah beralih ke listrik PLN.
Dirinya mengatakan kerja sama ini merupakan awal sinergi dengan PLN, ke depan ia berharap akan semakin banyak industri lainnya yang beralih listrik.
”Kami harap ini adalah langkah awal yang baik untuk memperkuat sinergi dengan PLN,” lanjut Ong You Gie.