Densus Anti Teror Polri Mendadak Ubah Strategi Menghadapi Ancaman Terorisme, Apa Yang Terjadi?

Selasa 13 Aug 2024 - 08:00 WIB
Reporter : Kurniawan
Editor : Kurniawan

PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Detasemen Khusus (Densus) Anti Teror Mabes Polri kini mengubah pola pendekatan dalam menghadapi ancaman terorisme dengan melakukan pencegahan dan sosialisasi. 

Dimana sebelumnya lebih fokus pada proses penangkapan, kini mereka lebih menekankan pada pencegahan.

Pencegahan sendiri dilakukan dengan mengadakan sosialisasi menolak paham intoleransi, radikalisme, dan terorisme.

Dengan bekerja sama dengan Subbid penmas Bid Humas Olda Sumsel Sosialisasi ini dilaksanakan di studio Radio Sonora Fm Palembang pada senin 12 Agustus 2024. 

BACA JUGA:Sosok Jenderal Berpangkat Tinggi Buka Rakernis Fungsi Intelkam Polda Sumsel, Siapakah Dia?

BACA JUGA:Kapolres Lahat Pimpin Langsung Sertijab 5 Perwira Polres, Ini Wejangannya

Brigpol Laga Bring, SH dan Briptu Muhammad Alfarezi, SH, dengan dipimpin Iptu M. Marsal dari Detasemen Khusus Anti Teror Mabes Polri.

Menjadi narasumber dalam talk show tersebut dengan tema “Menolak Paham Intoleransi, Radikalisme, dan Terorisme di Kalangan Masyarakat”.

Dalam talk show tersebut, Brigpol Laga mengucapkan terima kasih kepada pimpinan Radio Sonora Fm atas kesempatan yang diberikan. 

“Pertama-tama kami ucapkan terima kasih kepada pimpinan Radio yang telah memberikan kami waktu untuk talk show ini," ujarnya. 

BACA JUGA:Raih Nilai Sempurna, Polres Lahat Terima Reward dari KPPN, Ini Kategorinya

BACA JUGA:Supervisi Sistem Pengamanan Kilang Minyak Balongan, Ini Baharkam Mabes Polri Lakukan

Pihaknya dari Detasemen Khusus Anti Teror Mabes Polri yang bergerak khusus di bidang terorisme, jika sebelumnya pihaknya lebih mengedepankan penangkapan, sekarang kami lebih mengedepankan pencegahan atau memangkas dari akarnya permasalahan teroris ini.

Briptu Reji menjelaskan secara rinci makna paham intoleransi, radikalisme, dan terorisme. “Intoleransi itu terpapar dari segi pemikiran, misalnya saat bertetangga dengan berbeda agama," katanya. 

Yang bersangkutan enggan bersilaturahmi. Radikalisme adalah terpapar dari sikap dan perilaku sehingga menutup diri, sedangkan terorisme adalah aksi yang merupakan buah dari intoleransi dan radikalisme.

Kategori :