PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Jenderal bintang 2 yang tidak lain Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI M. Naudi Nurdika sharing knowledge bersama pejabat dan karyawan PT Pusri Palembang.
Dengan tema “Penguatan SDM sebagai Langkah Strategis Pusri dalam mewujudkan Ketahanan Pangan Nasional”, bertempat di Gedung Auditorium Diklat PT Pusri, Palembang, Jumat 16 Agustus 2024.
Demikian, disampaikan Kapendam II Sriwijaya Kolonel Inf Paiman, M.I.P. dalam rilisnya, di Palembang. Dikatakan Kapendam, bahwa kegiatan sharing knowledge ini dilakukan setelah dilaksanakannya penandatanganan Perjanjian Kerja sama (PKS).
Tentang Optimalisasi dan pengembangan Sumber Daya Manusia di wilayah operasional PT. Pusri Palembang antara PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang dengan Kodam II Sriwijaya.
BACA JUGA:Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI di Griya Agung, Pangdam Tampil Gagah, Ini Buktinya
BACA JUGA:Pesan Dandim Palembang Memaknai Tema HUT ke-79 RI: Nusantara Baru Indonesia Maju
Pada kesempatan tersebut, Pangdam II Sriwijaya menekankan pentingnya penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai langkah krusial untuk mendukung ketahanan pangan nasional.
"Untuk mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan, peran PT Pusri sebagai produsen pupuk sangat vital," ujar Pangdam.
Oleh karena itu, pengembangan SDM di perusahaan ini harus dilakukan secara berkelanjutan dan strategis.
Pangdam II Sriwijaya juga menyampaikan beberapa strategi dan best practices yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kinerja dan kontribusi perusahaan dalam mendukung ketahanan pangan.
BACA JUGA:Wujud Penghormatan Kepada Para Pejuang, Ini Cara Kodam II Sriwijaya Lakukan
BACA JUGA:Sepakat, Kodam II Sriwijaya Bersama Pusri Tandatangani PKS, Berikut Isinya
Sesi Sharing Knowledge ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara sektor militer dan industri, serta memperkuat komitmen PT Pusri dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional melalui pengembangan SDM yang Berkualitas.
Dalam kesempatan tersebut, Pangdam juga menyampaikan terkait perkembangan situasi aktual baik ditingkat global maupun regional.
Terutama berkaitan dengan terjadinya krisis pangan dunia, yang diakibatkan antara lain oleh pandemi covid 19, invasi Ukraina dan konflik antara Israel dengan Palestina.