Iya juga menyampaikan layaknya para perjuangan para pahlawan, para pejuang di industri hulu migas juga memiliki perjuangan dengan tantangan untuk mengejar ketertinggalan produksi migas dari target yang telah ditetapkan khususnya untuk mencapai target produksi long term plan 1 Juta BOPD minyak dan 12 BSCFD gas pada tahun 2030 mendatang.
BACA JUGA:Pangdam II Sriwijaya Terima Audiensi Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagsel
BACA JUGA: Wakil Kepala SKK Migas Tinjau SKN Gas Plant PHE Jambi Merang, Ini Pesannya
Anggono juga menjelaskan bahwa untuk mengatasi kurangnya produksi baik minyak dan gas atas target yang ditentukan manajemen SKK Migas telah mencetuskan untuk memulai mencari jalan keluar atas permasalahan tersebut dengan mengubah mindset para pekerja industri hulu migas.
”Having A Sense of Urgency and Sense of Crisis; Innovative dan Result-Oriented; dan Collaborative adalah mindset baru yang telah diinternalisasi di lingkungan pekerja SKK Migas dan akan terus mendorong implementasinya serta akan mengajak seluruh pimpinan KKKS agar melakukan hal yang sama,” ungkap Anggono.
Dengan mindset baru tersebut diharapkan kedepan dapat membangun semangat dan proses kerja yang semakin baik untuk dapat mencari strategi guna mengejar ketertinggalan produksi yang terjadi saat ini.
Usai memimpin upacara, Anggono juga melakukan kunjungan dan meninjau secara langsung fasilitas yang ada di Akatara Gas Plant, Permanent Camp Pekerja Jadestone yang saat ini masih dalam proses pembangunan disebagian fasilitas dan juga melihat ke well pad Jadestone.