"Teknik yang dipergunakan pun yang bukan dianjurkan, termasuk kurangnya pemeliharaan tanaman dan kebun," timpalnya.
Dia menerangkan, bibit karet sebaiknya hasil dari okulasi, untuk batangnya sendiri berupa klon dengan mata okulasi berasal dari kebun entres yang murni.
"Termasuk yang harus diperhatikan pola penanaman, pemupukan, kemudian dosis pupuk, pemberian pupuk, serta pengendalian gulma pada tanaman belum menghasilkan," ulasnya.
Masih menurut Vivi, ada beberapa gulma yang perlu menjadi catatan di perkebunan karet antara lain alang-alang (Imperata cylindrica), sembung rambat, seduduk, kirinyu, tembelakan, rumput sarang buaya dan paitan.
BACA JUGA:7 Tempat Wisata Hits di Lahat yang Punya Daya Tarik Tersendiri, Nomor 6 Air Terjunnya 7 Tingkat
"Sebaiknya dalam membasmi gulma dilakukan sebelum pemupukan yang digunakan secara fisik dan kimiawi, maupun dengan hama termasuk penyakit yang menyerang karet," tukas Vivi.
Sementara itu, Camat Lahat Selatan, Edeales Pokal membenarkan bahwasanya di areal ini mayoritas kebun karet dan kelapa sawit, sebagai mata pencaharian penduduk desa.
"Oleh karena itulah, adanya sosialisasi ini menjadi bahan masukan bagi pekebun, sehingga mereka bisa memahami mekanisme dan proses mulai dari bibit hingga panen," pungkasnya. *