Dalam bidang Kepolisian, metode forensik menjadi salah satu bantuan teknis terkini yang mengalami perkembangan yang cukup signifikan.
BACA JUGA:Cari bibit Atlit Bola Voli, Polda Sumsel Terjunkan Tim di Ajang Piala Kapolri, Berikut Susunannya
BACA JUGA:Wajib Tahu! Hal Penting Ini Harus Dimiliki Oleh Personel Polda Sumsel Dalam Apel, Apa Itu?
"Salah satu metode forensik yang cukup sering kita dengar belakangan ini adalah Disaster Victim Identification (DVI) yang menjadi andalan bagi semua negara," katanya.
Termasuk Indonesia untuk mengenali atau mengungkap tindak pidana maupun mengidentifikasi korban tragedi massal atau bencana.
Yang menimbulkan banyak korban jiwa yang sulit dikenali. Maka pelatihan ini sangat penting dan mendukung dalam pelaksanaan tugas Kepolisian jelasnya.
Sementara itu dalam sambutannya, Kapolda Sumsel melalui Kabid Dokkes Polda Sumsel yang disampaikan AKBP Mahyudin, SKM, SH MH saat membacakan amanat dari Kapolda Sumsel sangat mengapresiasi kegiatan pelatihan DVI.
BACA JUGA:Polwan Polda Sumsel Gelar Baktikes, Apa Itu?
Yang diinisiasi oleh Kabiddokkes Polda Sumsel tersebut, sehingga seluruh peserta dapat mengikuti dan mencermati setiap materi yang diberikan oleh para narasumber dengan sebaik-baiknya.
Untuk para narasumber, agar dapat memberikan materi dan keterampilan terkini sesuai dengan standar DVI dari Interpol maupun pengalaman lainnya yang terkait dengan proses identifikasi korban.
“Proses pengungkapan identitas para korban yang sudah menjadi Jenazah tidaklah mudah, banyak faktor yang menjadi penghambatnya," tambahnya.
Oleh karena itu untuk meningkatkan keberhasilan proses identifikasi, diperlukan kerja sama tim yang solid sehingga hasil identifikasi para korban dapat dipastikan valid dan reliabel, serta dapat dipertanggung jawabkan secara yuridis.
BACA JUGA:Sambut Hari Polwan Ke-76, Ini Dilakukan Personel Wanita di Polda Sumsel
Selanjutnya, menurut AKBP Mahyudin, SKM, menambahkan bahwa pentingnya pengetahuan tentang DVI (Disaster Victim Identification) dalam penanganan kasus.