LAHAT – Selain dikenal dengan destinasi wisata air terjun dan situs megalit, serta kebudayaan dan keseniannya, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan juga dikenal sebagai daerah pertanian dan perkebunan.
Untuk Kecamatan Pulau Pinang, Lahat misalnya, di mana budidaya yang paling cocok dengan kondisi geografinya adalah tanaman kopi (kawe), yang memang melihat dari tekstur tanah.
"Setidaknya ada 4 jenis kopi yang dibudidayakan antara lain Robusta, Arabika, Liberika dan Mokka, sementara untuk Lahat sendiri paling banyak kopi jenis Robusta dan Arabika," sebut Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Lahat Vivi Anggraeni SSTP Msi, Jumat (6/10/2023).
Dia menambahkan, untuk jenis Arabika sendiri ukurannya lebih kecil dan bundar, dengan rasa yang kuat dan pahit, terkadang memiliki aroma seperti gandum.
BACA JUGA:Bangun Balai Desa, Pemdes Tanjung Raja Lahat Bisa Manfaatkan Ini
Biasanya jenis kopi ini tumbuh pada ketinggian 700-1.700 meter dari permukaan laut (mdpl) dan pertumbuhannya kisaran 4,5 meter hingga 6,5 meter.
Sedangkan Robusta cenderung mempunyai ukuran lebih besar bentuk oval, rasanya memiliki variasi beragam bisa lembut, manis, tajam dan juga kuat.
“Tumbuhnya pada ketinggian 700 Mdpl dan batangnya kisaran 2,5 - 4,5 meter," tutur Vivi.
Lebih lanjut dia memaparkan, ada 3 pola tanam yang dipakai di antaranya, tanam rakyat, perkebunan besar dan tumpang sari.
BACA JUGA:3 Bahaya Penggunaan Masker Seharian Dan Wajib Diganti Setelah 24 Jam
Di samping itu, sambung Vivi, yang perlu pekebun waspadai terhadap hama, yang kerap kali menyerang tumbuhan kopi untuk diperhatikan seksama.
"Salah satunya Nematoda parasit dengan nama latin Pratylenchus coffeae dan Radopholus Similis, atau dikenal penggerek buah kopi (PBKo) dan penyakit karat daun atau disebut Hemileia Vastatrix," terangnya.
Nah, untuk pengendaliannya sendiri penggunaan bahan tanam tahan terhadap Nematoda parasit, dengan jenis klon kopi robusta BP 308 untuk batang bawah.
"Yakni, penggunaan agensia biologis dengan jamur trichoderma untuk jamur akar putih (JAP), jamur beauveria untuk PBKo serta penggunaan atraktan dan senyawa perangkap hypotan," timpalnya.
BACA JUGA:Target Raih WTP Dan Piala Adipura, Bupati Lahat Ajak Stakeholder Kebut Pencapaian Ini