Proses evaluasi ini biasanya mencakup antara lain:
1. Verifikasi Data
BACA JUGA:ARTIKEL: Asesmen Kompetensi Minimum (AKM): Mengukur Kualitas Pendidikan atau Gengsi Sekolah?
Yakni mengecek keakuratan data yang telah diinputkan mengenai kondisi fisik dan jumlah sarana dan prasarana.
2. Kesesuaian dengan Standar
Memastikan bahwa sarana dan prasarana yang ada memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
3. Identifikasi Kekurangan
BACA JUGA:5 Negara Teratas di Dunia untuk Kualitas Pendidikan, Nomor 2 Sudah Tak Heran Lagi
BACA JUGA:6 Kampus dengan Biaya Pendidikan Jurusan Hukum Termahal di Indonesia Versi EduRank!
Mengidentifikasi kekurangan atau kebutuhan tambahan dalam hal sarana dan prasarana untuk mendukung proses belajar mengajar.
4. Pelaporan dan Tindak Lanjut
Hasil evaluasi ini biasanya dilaporkan kepada pihak terkait untuk diambil langkah-langkah perbaikan atau pengembangan.
Sehingga evaluasi ini penting guna memastikan bahwa fasilitas yang ada di sekolah dapat mendukung kegiatan pendidikan dengan baik dan juga untuk perencanaan pengembangan fasilitas di masa mendatang.