Semoga optimasi lahan ini, negara bisa stop mengimpor beras dari India, Vietnam dan Thailand.
BACA JUGA:Mau Ajukan KUR BRI? Kenali Penyebab Pengajuan Ditolak yang Perlu Kamu Ketahui!
"Dengan semangat yang kita punya, Insya Allah negara kita bisa menghasilkan beras yang melimpah, untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional” tutupnya.
Sebelumnya, Danrem Gapo Brigjen TNI Muhammad Thohir, S.Sos., M.M meninjau pekerjaan program optimasi lahan (Opla) yang terletak di Desa Tanjung Aur, Kecamatan Jejawi dan Desa Awal Terusan, Kecamatan SP Padang, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Rabu 21 Agustus 2024.
Kapenrem Gapo Mayor Inf Jauhari menjelaskan, pekerjaan optimasi lahan di Desa Tanjung Aur seluas 784 Ha, sudah diproses seluas 51,77 Ha.
Pengadaan pompa untuk 292 Ha, belum terealisasi 118,83 ha atau 40,8 persen. “Data dilapangan, Desa Awal Terusan seluas 291 Ha telah dikerjakan, dan untuk pekerjaan opla di Kecamatan Jejawi seluas 5.129 Ha,” ungkap Kapen.
BACA JUGA:Wah! Ada 2 Sosok Jenderal Sambut Kedatangan Presiden RI di Lampung, Siapakah Dia?
BACA JUGA:Sosok Sukatno, Mantan OB yang Kini Bos BETV, Sekarang Mengabdi Kepada Masyarakat Bengkulu
Danrem menekankan, Pekerjaan Opla di Desa Tajung Aur agar dikoordinasikan dengan Gapoktan agar menyesuaikan volume yang sudah ditentukan.
“Jika pekerjaan fisik selesai dikerjakan, agar segera dilaporkan, untuk mempercepat penanaman serta dukungan mesin pompa, benih ataupun alat untuk mengolah lahan. PPL agar terus berkoordinasi dengan Gapotan apa saja yang diperlukan untuk mempercepat pengolahan lahan,” imbuhnya.
Menanggapi petunjuk Danrem, PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) mengatakan Bulan September pengolahan lahan dan Bulan Oktober siap tanam.
Danrem juga menyempatkan menyapa salah satu petani yang terlihat melakukan terobosan, mengunakan mesin air pompa dengan bahan bakar gas.
BACA JUGA:MANTAP! Satgas Pamtas Yonarhanud 12 Satria Bhuana Prakasa Raih Juara 1 dan 2 Lomba Lari 10K
"Menggunakan bahan bakar gas, memperingan biaya operasional. Jika memakai BBM, kita mengeluarkan Rp60.000, sedangkan dengan bahan bakar gas hanya Rp. 25.000. Ini sangat membantu petani,” tambahnya.