Kejadian ini mencerminkan betapa seriusnya tuntutan masyarakat Muratara untuk pemekaran.
BACA JUGA:MIRIS! Inilah 10 Jenis Kue Bingen Khas Palembang yang Nyaris Punah, Ada Favoritmu?
BACA JUGA:4 Smartphone Infinix dengan RAM 8GB, Kamera HP Setara DSLR dan Baterai Jumbo!
Pada April 2013, ketegangan kembali meningkat ketika warga Muratara melakukan pemblokadean Jalan Lintas Sumatera.
Mereka membakar ban bekas dan menutup total akses jalan sebagai bentuk protes.
Situasi semakin memanas ketika bentrokan terjadi antara massa dan aparat, yang mengakibatkan kerusakan pada fasilitas publik.
Empat orang tewas dalam insiden ini, termasuk Mixon (35), Aprianto (18), Soeharto (18), dan Fadilah (40), semuanya merupakan warga Muratara yang memperjuangkan hak mereka.
BACA JUGA:6 Destinasi Wisata di Kabupaten OKI, Pancaran Keindahan Alam Eksotis di Bumi Bende Seguguk
BACA JUGA:Rapat Persiapan Webinar Kesehatan Mental Remaja, Berikut Langkah Polda Sumsel Ambil
Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin, bersama Pangdam dan pejabat lainnya, akhirnya berhasil meyakinkan warga untuk membuka blokade dengan jaminan bahwa Kabupaten Musi Rawas Utara akan segera disahkan.
Pada 10 Juli 2013, Kabupaten Musi Rawas Utara secara resmi terbentuk melalui Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2013.
Setelah melalui berbagai pergantian pejabat, Akisropi Ayub dilantik sebagai Pejabat Bupati Musi Rawas Utara pada 23 Oktober 2013.
Pada 9 Desember 2015, pemilihan kepala daerah pertama di kabupaten ini dilakukan, dengan Muhammad Syarif Hidayat dan H Devi Suhartoni terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati.
BACA JUGA:6 Rekomendasi Laptop Acer Rp5 Jutaan Terbaik untuk Mahasiswa, Laptop Murah Meriah, Performa Oke!
BACA JUGA:Langsung cair Rp100 Ribu Dapat Saldo DANA Kaget Tanpa Syarat dan Ketentuan, Cobain Segera
Selanjutnya, H Devi Suhartoni kembali terpilih pada pemilihan kedua pada tahun 2020, berpasangan dengan H Inayatullah.