Dengan kata lain, serangan jantung adalah kondisi medis yang sebenarnya dan 'angin duduk' adalah gejalanya.
Dikutip dari Heart Foundation, gejala angin duduk secara umum sebagai berikut:
• Rasa tidak nyaman, berat atau sesak di dada yang dapat menjalar ke punggung, bahu, leher atau rahang. Orang lain menggambarkannya sebagai nyeri tumpul
• Rasa tidak nyaman di lengan, leher, atau rahang tanpa rasa tidak nyaman di dada
• Ketidaknyamanan tersebut dapat berkisar dari ringan atau tumpul hingga parah.
Pengobatan Angin Duduk dan Serangan Jantung
Sebenarnya, angin duduk dengan gejala ringan sampai menengah masih bisa diatasi tanpa obat-obatan.
Pengidap angin duduk yang mengalami gejala ringan hanya perlu menghentikan kebiasaan-kebiasaan buruk yang dapat memicu munculnya angin duduk serta menjalani pola hidup sehat.
Seperti memperbanyak mengonsumsi makanan bergizi dan kaya akan serat, mengurangi konsumsi makanan yang berlemak, berolahraga secara rutin dan istirahat yang cukup, hindari stres, dan berhenti merokok.
Tapi, bila gejala angin duduk cukup parah dan tidak bisa diatasi dengan perubahan gaya hidup, biasanya dokter akan meresepkan beberapa macam obat untuk mengatasi gejala sekaligus mencegah angin duduk kambuh lagi.
Obat-obatan yang biasa digunakan untuk mengatasi angin duduk, antara lain obat-obatan nitrat, obat pencegah pembekuan darah, obat pengencer darah, nicorandil, obat penghambat beta, ivabradine, dan ranolazine.
Bila gejala angin duduk sudah semakin parah dan obat-obatan tidak lagi mempan, maka tindakan operasi perlu dilakukan.
Bila tidak, maka angin duduk berpotensi menyebabkan serangan jantung.
Sedangkan serangan jantung, adalah kondisi medis darurat yang perlu ditangani secepatnya.
Pasalnya, serangan jantung berpotensi menyebabkan kematian mendadak hanya dalam waktu 15–30 menit saja.