Tamparan Keras untuk Wartawan Amplop, Mahasiswa Universitas Andalas Tuding Uang Dapat Mengaburkan Fakta

Selasa 03 Sep 2024 - 13:07 WIB
Reporter : M Iqbal
Editor : M Iqbal

Dan juga wartawan amplop akan merusak citra profesi jurnalis itu sendiri.

Mengatasi masalah wartawan amplop bukan hal yang mudah, tetapi bukan berarti tidak mungkin. 

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal ini yaitu memperkuat kode etik jurnalistik.

BACA JUGA:KPU Ogan Ilir Batasi Wartawan Liputan Pendaftaran Bacalon Bupati dan Bacalon Wakil Bupati, Ada Apa?

BACA JUGA:Asal Usul Nama Indonesia, Ternyata Pencetus Pertama Kali Bukan Warga Pribumi Melainkan Wartawan Skotlandia

Media perlu menegakkan kode etik dengan lebih tegas dan memberikan sanksi yang jelas kepada wartawan yang melanggar. 

Selanjutnya, meningkatkan kesejahteraan wartawan dengan memberikan gaji dan tunjangan yang layak dapat mengurangi tekanan ekonomi yang sering menjadi alasan wartawan menerima amplop. 

Dan mendorong transparansi dengan cara media perlu mengedepankan transparansi dalam proses pemberitaan dan menyatakan secara terbuka jika ada potensi konflik kepentingan.

Terakhir, meningkatkan literasi media publik dengan memberikan edukasi yang mendidik kepada masyarakat agar lebih kritis dalam mengonsumsi informasi.

BACA JUGA:Sukses Open Mic! Wartawan Palembang Ekspres Juara Lomba Stand Up Comedy di Pekan Raya Musi Rawas

BACA JUGA:Mantan Wartawan Edwar Sagala Siap Maju di Musda KNPI OKU Timur, Unggulkan Program Ini

Sehingga mereka dapat membedakan berita yang objektif dan berita yang berpihak.

Dapat kita simpulkan bahwa wartawan amplop adalah salah satu tantangan besar bagi jurnalisme di Indonesia. 

Meski begitu, dengan komitmen bersama antara media, wartawan, dan masyarakat, praktik ini bisa ditekan seminimal mungkin. 

Pada akhirnya, integritas dan kepercayaan adalah dua hal yang tidak bisa dibeli dengan uang, dan itulah yang seharusnya selalu dijaga oleh setiap wartawan.

 

Kategori :