Di samping biopori, sampah organik pun dikelola menjadi kompos dan dimanfaatkan sebagai biogas di Unpar.
Sejauh ini, sampah dari Unpar yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) hanya sampah residu.
Meskipun masih memerlukan upaya yang signifikan dan komitmen tinggi, harapan Unpar untuk menciptakan Kampus Zero Waste sepertinya tak akan jadi angan semata.
BACA JUGA:Kunjungi Indonesia Pertama Kali Paus Franciskus Akan ke Masjid Istiqlal
BACA JUGA:Paus Fransiskus Bakal Kunjungi Indonesia, Catat Tanggal dan Agendanya!
Praktik yang dilakukan selama ini pun mendapat sorotan dari pemerintah setempat dan menjadikan Unpar sebagai kampus percontohan untuk pengelolaan sampah secara mandiri.
Tak hanya sekadar gegap gempita menyambut kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia, upaya Unpar tersebut perlu dilihat sebagai praktik nyata yang sudah berlangsung sejak lama.
Meski begitu, tak salah rasanya jika peristiwa penting hadirnya Paus ini semakin memperteguh pemahaman yang baik dan benar akan praktik yang selama ini telah Unpar lakukan.
“Kehadiran Sri Paus ke Indonesia memberi makna berbeda bagi kami di lingkungan Universitas Katolik Parahyangan,” tutur Tri Basuki.
“Sebagai Perguruan Tinggi Katolik, kami ingin memastikan bahwa semua yang dilakukan dan dikembangkan sejalan dengan ajaran,” timpalnya.
Sebagai lembaga akademis, maka upaya memaknai kehadiran Sri Paus dilakukan dengan cara yang khas dunia akademis, Bedah buku.
Bekerja sama dengan Gramedia Pustaka Utama, Unpar melaksanakan acara bedah buku bertajuk “Mengenal Lebih Dekat Paus Fransiskus”, Kamis 29 Agustus 2024.
Bersama para dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa hingga masyarakat umum, Unpar mengajak partisipasi banyak orang untuk setidaknya mengenal Paus Fransiskus melalui 3 buku.
BACA JUGA:Jaga Integritas Jurnalisme, Mahasiswi Universitas Andalas Sebut Pentingnya Hak Tolak Wartawan