PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Selama hampir dua periode pemerintahan era Presiden Joko Widodo, telah tol baru yang dibangun dan dioperasikan sudah mencapai sepanjang 2.200 km. Sampai akhir 2024 ini, panjang jalan tol ini dipastikan akan bertambah lagi sepanjang 500 km.
Seperti dikemukakan Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Endra S Atmawidjaja, secara keseluruhan hingga akhir tahun 2024 pemerintah menargetkan jalan tol yang beroperasi tembus hingga 2.700 km. Jika ditambah total per hari ini, jalan tol baru yang telah beroperasi mencapai 2.200 km, maka masih ada sisa 500 km lagi.
"Total tambahan jalan tol baru hingga mencapai 2.700 km nanti sampai 2024 akhir. Kalau sampai sekarang kira-kira 2.200 km yang sudah beroperasi jalan tol baru kita," katanya dalam diskusi Mengawal 10 Tahun Pembangunan Infrastruktur, seperti dikutip dari Youtube FMB9ID_IKP.
Ia menambahkan masih ada kira-kira 500 km lagi sampai akhir tahun, untuk pembangunan tol di Aceh dan Sumatera Utara. Ada yang dalam waktu dekat akan diresmikan, yakni Jogja-Solo, dan beberapa tol tambahan lainnya, termasuk Tol IKN," sambungnya.
Ia menerangkan tambahan tol ini akan melengkapi struktur jalinan jalan di Indonesia sehingga lebih kompetitif, efisien, dan berdaya saing, serta memudahkan masyarakat.
"Kita terus lakukan penambahan jalan tol baru dan jaringan jalan tol, baik itu di kota-kota metropolitan maupun di sistem regional seperti Trans Jawa sudah terhubung, Trans Sumatera kita sudah bisa mulai sekitar 850 km jalan tol sudah fungsional," ujar dia.
Selanjutnya Endra mengatakan, target pengoperasian 2.700 tol baru ini sudah 3 kali lipat lebih besar dibandingkan dengan jumlah jalan tol beroperasi saat awal pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di 2014 silam. Saat itu panjang jalan tol hanya berada di kisaran 780 km.
"Jadi jika ditotal dari 780 km ditambah 2.200 km maka kira-kira sudah hampir 3.000 km jalan tol kita yang sudah operasional," kata dia.
BACA JUGA: Wuih Dikucuri Rp 1 Triliun Lagi, Jalan Tol di Sumsel Ini Jadi Seharga Rp15,47 Triliun
Pembangunan jalan tol ini, imbuhnya telah membawa perubahan besar bagi kehidupan masyarakat Indonesia.
Pembangunan jalan tol tersebut terutama yang terkoneksi dengan pelabuhan-pelabuhan utama hingga bandara telah berhasil mempersingkat waktu perjalanan dan mengurangi kemacetan.
"Kalau dulu ke bandara kita bayangkan 1-2 jam masih berpikir ini sampai nggak di bandara karena macet, nah, kalau sekarang barangkali 30-45 menit kita sudah punya kepastian tiba. Kalau dulu 10-15 tahun lalu juga masih mendengar bagaimana antrean masuk ke TJ Priok, juga ke pelabuhan-pelabuhan kita yang lain. Alhamdulillah sekarang kalau tidak salah sudah tidak," ujarnya.
Pembangunan tol yang ada di perkotaan juga telah mendatangkan opsi perjalanan lebih beragam bagi masyarakat. Ambil contoh saja di Jakarta, tidak lama lagi akan bertambah Jakarta Outer Ring Road (JORR) 2 dan 3. Padahal sebelum ini yang dulunya hanya ada tol dalam kota.
BACA JUGA:Sebentar Lagi Jambi Memiliki Jalan Tol Pertamanya, Jarak ke Sumsel Semakin Dekat