LAHAT, KORANPALPRES.COM - Desa Tanjung Beringin, Kecamatan Merapi Selatan, Kabupaten Lahat, dikenal dengan kekayaan alamnya yang meliputi sektor perkebunan dan pariwisata.
Salah satu komoditas desa ini adalah tembakau, yang telah menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat setempat.
Kepala Desa (Kades) Tanjung Beringin, Dirlan Bakti menjelaskan, bahwa penanaman tembakau merupakan tradisi turun-temurun bagi para petani di desa ini.
Meskipun dahulu tembakau ditanam secara luas, saat ini hanya beberapa petani yang masih melanjutkan praktik ini.
BACA JUGA:Gaspol! BZ-WIN Menang Paket Komplit, Kak Wari Janjikan Ari Lasso Datang ke Lahat
BACA JUGA:Dijamin Gratis! Kejari Lahat Galakan Prgoram Mang Baris, Apa Itu?
"Menanam tembakau sudah menjadi bagian dari kehidupan kami sejak lama. Sekarang, hanya sebagian kecil petani yang masih menanam tembakau," ungkap dia, Senin 9 September 2024.
Setelah panen, urainya, tembakau dikeringkan di tempat khusus yang disebut biday sebelum dijual kepada tengkulak atau pedagang.
Harga tembakau bervariasi, berkisar antara 300 hingga 5000 per tebek tergantung pada kualitas dan kondisi pasar.
Fluktuasi harga ini menjadi tantangan tersendiri bagi petani yang sangat bergantung pada komoditas ini.
"Dulu, kami bisa menjual tembakau hingga ke luar Lahat. Sekarang, kami lebih banyak menjualnya di desa atau di Lahat," tambah Dirlan.
Penanaman tembakau tidak hanya memberikan tambahan pendapatan bagi petani, tetapi juga merupakan bagian dari tradisi agraris yang sudah lama ada.
"Bagi banyak keluarga tanaman tembakau adalah sumber penghasilan tambahan, terutama bagi mereka yang tidak memiliki alternatif pendapatan lain," tandasnya.