Senada, Ketua Pokdarwis Desa Tanjung Beringin Ismed didampingi Loni Anggota Pokdarwis menyebutkan, bahwa pertanian tembakau juga berfungsi sebagai daya tarik wisata.
BACA JUGA:Waduh, Ratusan Warga Kota Lahat Serbu Sungai Lematang, Ada Apa Gerangan
BACA JUGA:Kemarau Bawa Berkah, Pedagang Air Bersih di Lahat Hasilkan Cuan Rp 600.000 perhari, Kok Bisa
Desa Tanjung Beringin yang terletak dekat dengan objek wisata Bukit Besak sering kali dikunjungi oleh wisatawan yang tertarik melihat proses pertanian dan pengolahan tembakau menjadi rokok.
"Kunjungan wisatawan yang melihat proses ini memberikan nilai tambah bagi desa kami," ujarnya.
Namun, penjualan rokok dari tembakau kering kini lebih difokuskan di desa-desa sekitar.
Pasalnya, pasar rokok saat ini semakin ramai dengan banyaknya rokok murah yang beredar di pasaran, membuat persaingan menjadi lebih ketat.
BACA JUGA:Alhamdulillah! Irigasi Merendang Sakti 25 Meter Rampung, Petani Lahat Bersiap Panen
BACA JUGA:Safari Jumat Berjamaah, Yulius Maulana Ajak Warga Lahat Pilih Pemimpin yang Merakyat
"Tanjung Beringin tetap berkomitmen untuk melestarikan tradisi pertanian tembakau, sambil menghadapi tantangan ekonomi dan pasar yang terus berubah.
Meski demikian, tembakau tetap menjadi bagian penting dari warisan budaya dan ekonomi desa ini," tandas dirinya.
Terpisah, Kadisbun Lahat, Vivi Anggareni SSTP Msi mengemukakan, memang untuk pekebun tembakau di Lahat ini mulai berkurang, hanya di Tanjung Beringin saja tetap bertahan hingga saat ini.
"Untuk eksistensi mereka masih cukup tinggi tinggal bagaimana membuat pekebun tembakau, tetap bertahan kendatipun pangsa pasar kini berkisar di desa ataupun menunggu pembeli," sebutnya.
BACA JUGA:Kedatangan Cabup Lahat BZ Disambut Hangat WBP Lapas Klas llA, Janjikan Relokasi dan Perbaikan
BACA JUGA:Tim Penyidik Kejari Lahat Periksa 3 Orang Saksi, Ini Kasusnya
Pihaknya, masih kata dia, akan terus memberikan dukungan sekaligus pembekalan, supaya apa yang telah mereka laksanakan kedepannya dapat diwajibkan kepada anak cucu kelasnya.