BACA JUGA:Taukah Kamu, Jika Huruf U dalam Daftar Alfabet, Dulu Ditulis ‘Oe’ Lho
Namanya tampaknya sangat erat berkaitan dengan alef dalam abjad Ibrani.
Ketika orang-orang Yunani kuno memasukkan abjad dalam budaya mereka, mereka tidak menggunakan konsonan celah suara (seperti bunyi hamzah) yang dikandung huruf ini dalam bahasa Funisia dan bahasa-bahasa Semit lainnya.
Itulah sebabnya mereka memakai tanda ini untuk vokal /a/, serta mempertahankan namanya dengan perubahan kecil dari aleph menjadi alfa.
Setelah Zaman Kekelaman Yunani, yang terjadi sekira abad ke-8 SM, dalam prasasti-prasasti Yunani yang paling awal huruf A ini dituliskan terbaring.
BACA JUGA:Jumlah Guru Besar UIN Raden Fatah Naik 64 Persen, Langkah Wujudkan Kampus Kelas Dunia
Tetapi dalam alfabet Yunani berikutnya, huruf ini pada umumnya mulai serupa dengan huruf besar A modern.
Meskipun ada beragam variasi setempat yang dapat dibedakan dengan memperpendek salah satu kakinya. Bisa juga dengan sudut tempat garis melintang diletakkan.
Bangsa Etruska di Jazirah Italia membawa alfabet Yunani ke dalam peradaban mereka. Tidak ada perubahan dalam huruf ini. Mereka membiarkan begitu saja.
Lalu orang-orang Romawi mencomot alfabet Etruska ini untuk menulis bahasa Latin.
BACA JUGA:Kunker ke Pagaralam, Danrem 044 Gapo Galakkan Kembali Tradisi Ini di Tugu Rimau
Sedangkan huruf yang dihasilkannya, disempurnakan menjadi dalam alfabet Latin modern sekarang ini.
Huruf inilah yang digunakan untuk menulis banyak bahasa, termasuk bahasa Inggris modern.
Dalam bahasa Indonesia, huruf A adalah huruf vokal yang paling sering digunakan dalam tulisan.
"A" adalah huruf ketiga yang paling sering digunakan dalam bahasa Inggris, dan yang kedua terbanyak digunakan dalam bahasa Spanyol dan Prancis.
BACA JUGA:Kantor Wali Kota Palembang Berpotensi Menjadi Cagar Budaya Nasional, Ini Kata TACB