PALEMBANG, KORANPALRES.COM - Nyaris dalam sepanjang hidupnya, Ibnu Taimiyyah menjalaninya dengan keluar masuk penjara, akibat fitnah dari musuh-musuhnya. Akan tetapi, dalam ketakwaannya Sang Ulama Besar ini tetap tabah dan sabar, dan memaafkan orang yang mendzoliminya.
Suatu ibadah yang sangat bernilai di sisi Allah, tapi sedikit yang mewujudkannya di tengah-tengah manusia, yakni memiliki 'hati yang mudah memaafkan'.
Syikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata mengatakan:
"Jadikan hatimu seperti kaca jangan seperti busa, kaca ketika kotor dia mudah di bersihkan. akan tetapi, busa dia menyerap kotoran dan membekas."
BACA JUGA:Halal Bilahal Korem 044/gapo, Danrem Ajak Untuk Ikhlas Saling Memaafkan
Itu ungkapan yang sangat indah dan cerminan hati yang mudah memaafkan alangkah tenangnya hati manusia jika memiliki hati yang bersih.
"Ya Allah, jangan halangi kami untuk memiliki yang bening, karena hati yang jernih adalah penyebab kami masuk surga."
Pada suatu malam, Imam Al Hasan Al Bashri ulama besar lainnya berdoa, “Ya Allah, maafkanlah siapa saja yang menzalimiku,”. Sang imam semakin banyak melantungkan doa itu.
“Wahai Abu Sai’d (Al Hasan Al Bashri), sungguh malam ini aku mendengar engkau berdoa untuk kebaikan orang yang menzalimimu, sehingga aku berangan-angan, andai saja aku termasuk orang yang menzalimimu, maka apakah yang membuatmu melakukannya?” tanya seseorang bertanya kepadanya.
BACA JUGA:Mohon Maaf, BPJS Kesehatan Tak Lagi Tanggung 21 Layanan Kesehatan Mulai Agustus, Ini Daftarnya
Sang Imam menjawab: “Firman Allah: ﻓَﻤَﻦْ ﻋَﻔَﺎ ﻭَﺃَﺻْﻠَﺢَ ﻓَﺄَﺟْﺮُﻩُ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪ
“Barangsiapa memaafkan dan berbuat baik, maka pahalanya kembali kepada Allah." (QS. Asy-Syuuro: 40)
(kisah ini dinukil dari kitab Syarah Shahih Bukhari, karya Ibnu Baththol, 6/575-576).
Sungguh, itulah hati yang dijadikan shalih dan dibina oleh para pendidik dan para guru dengan berlandaskan Alquran dan Assunnah. Maka, selamat atas surga yang didapatkan oleh mereka.
Janganlah engkau bersedih meratapi kebaikanmu, sebab jika di dunia ini tidak ada yang menghargainya, yakinlah bahwa di langit ada yang memberkahinya.