Beberapa objek seperti Prasasti Emas, Mata Uang Kuno hingga Kerangka Kapal Kuno turut dihadirkan di pameran itu nantinya.
“Selain itu, kita akan memamerkan temuan dari masyarakat seperti alat tukar, Ingot Timah seberat 35 Kg, Manik Manik, dan Relief Candi," ungkapnya.
Bahkan juga ada beberapa peninggalan dari Peradaban Klasik di daerah Bumi Agung, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI).
"Pameran kita ini menjadi wahana pertunjukan kekayaan budaya yang dimiliki oleh Sumsel," tambahnya.
BACA JUGA:Tingkatkan Minat Baca Anak Di Desa, Ini Yang Dilakukan Pemdes Lubuk Selo
Karena Sumsel memiliki catatan sejarah panjang, dengan beragam warisan yang perlu diapresiasi.
"Kita harapkan dalam kegiatan yang kita adakan ini dapat memupuk semangat pelestarian dan menumbuhkan kesadaran kolektif," bebernya.
Pasalnya Sumsel merupakan wilayah yang kaya akan warisan budaya. Sedangkan untuk tema yang diangkat dalam pameran yang diselenggarakan memiliki arti tersendiri.
"Tema yang kita angkat "Manalap Siddhayatra" diartikan sebuah kisah perjalanan suci, karena tema ini yang masih berkaitan dengan Prasasti Kedukan Bukit," jelasnya.
BACA JUGA:Program Bangga Kencana BKKBN Langkah Konkret Pencegahan Ini
Prasasti yang berhasil ditemukan di Kampung Kedukan Bukit, Kelurahan 35 Ilir Palembang ini turut mengabadikan kata manalap dan siddhayatra.
Kata manalap dapat diartikan sebagai mengambil atau mencari.
Sedangkan siddhayatra berasal dari bahasa sansekerta yaitu siddha dan yatra yang memiliki arti perjalanan suci yang telah dilakukan seorang dan telah berhasil sampai tujuan.
"Melalui tema ini, kita mencoba untuk menampilkan jejak perjalanan peradaban Sumsel lintas periode," urainya.
BACA JUGA:Puluhan Mahasiswa Polsri Ikuti Wardah Personal Expert Class, Belajar Make Up Sesuai Kulit Wajah
Yang merupakan warisan budaya benda dan Takbenda ditampilkan dengan memperhatikan ragam kekhasan dan keunikan tinggalan.