Cegah Penularan Penyakit Berbahaya, PPTQ Al-Izzah Plaju Undang Tim Profesional Lakukan Fogging

Jumat 13 Sep 2024 - 09:03 WIB
Reporter : M Iqbal
Editor : M Iqbal

PALEMBANG, KORANPALPRES.COM – Pengelola Pondok Pesantren Tahfizul Qur’an atau PPTQ Al-Izzah Plaju melakukan upaya pencegahan dan memutus rantai penularan penyakit berbahaya, Demam Berdarah Dengue (DBD).

Upaya pencegahan tersebut berupa pengasapan atau penyemprotan kabut berisi pestisida (fogging) di dalam lingkungan pesantren yang beralamat di Jalan Pertahanan Lorong Darma Bakti RT 053 RW 012, Plaju, Palembang.

Kegiatan fogging oleh tim profesional dari Dinas Kesehatan yang disupport oleh donatur dan Ketua RT setempat itu berlangsung Selasa, 10 September 2024 sekitar pukul 13.00 WIB hingga selesai.

Pembina Yayasan PPTQ Al-Izzah Plaju, Ustadz Mujiburrahim BA menuturkan, menjelang masuknya musim penghujan pihaknya mengambil langkah proaktif untuk mencegah penyebaran penyakit DBD dengan melakukan fogging di seluruh area pesantren.

BACA JUGA:Menghitung Hari! Daftarkan Buah Hati Anda di Ponpes Al-Madina Al-Islami Prabumulih Bisa dari Rumah

BACA JUGA:Hanya Ada 2 Alasan Mengapa Anda Harus Umrah Bersama Al-Madina Prabumulih

Fogging sendiri menyasar seluruh area pesantren antara lain meliputi asrama santri, ruang kelas, masjid, dapur, saluran dan tempat penampungan air, serta beberapa tempat lain yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.

Menurut pendakwah lulusan Al Madinah International University ini, kegiatan fogging merupakan salah satu upaya pihaknya untuk menjaga kesehatan para santri dan seluruh keluarga besar pesantren. 

“Kami ingin memastikan bahwa lingkungan pesantren terhindar dari nyamuk aedes aegypti penyebar virus dengue, sehingga santri dapat belajar dan beraktivitas dengan nyaman,” tutur Ustadz Mujib.

Beliau mengungkapkan bahwa penyakit DBD termasuk salah satu penyakit yang paling diwasdapai di Indonesia.

BACA JUGA:Resmikan Gedung TKA/TPA Pondok Pesantren Wali Songo II Kutosari, Ini Pesan Bupati OKU Timur

BACA JUGA:8 Pondok Pesantren Terbaik di Kabupaten Banyuasin, Masing-masing Memiliki Keunggulan Tersendiri!

Mengutip dari kemenkes.go.id, disebutkan per 1 Maret 2024 terdapat hampir 16.000 kasus DBD di 213 Kabupaten/Kota di Indonesia dengan 124 kematian.

Nah untuk meminimalisir semua itu dan demi kenyamanan santri sambung Ustadz Mujib, pihaknya melaksanakan kegiatan fogging. 

“Ini adalah bentuk ikhtiar kita untuk mencegah dan menghindari terjangkitnya DBD di kalangan santri kita,” imbuhnya.

Kategori :