Tari Kebagh: Melodi Abadi dari Warisan Budaya Besemah yang Menakjubkan, Kisah Magis Puyang Serunting Sakti

Minggu 15 Sep 2024 - 11:20 WIB
Reporter : Sri Devi
Editor : Sri Devi

Para penari, biasanya perempuan, membawakan gerakan yang terinspirasi oleh burung Dinang, simbol keindahan dan kehidupan berkelompok.

BACA JUGA:3 Tarian Tradisional Khas Sumatera Selatan yang Unik, Apa Saja?

BACA JUGA:8 Jurusan Teknik dengan Prospek Kerja Ga Kaleng-Kaleng, Gajinya Tembus Rp59 Juta Perbulan, Tertarik?

Meskipun pada masa pendudukan Jepang tarian ini sempat terdesak dan hampir menghilang, semangat untuk melestarikannya tidak pernah padam. 

Tari Kebagh diciptakan oleh para penduduk pada desa Basemah yang waktu itu ingin menunjukkan suatu hiburan dalam rangka menyambut tamu agung/tamu kehormatan pada acara resepsi pernikahan yang terdapat didesanya. 

Tarian ini diiringi dengan kenong dan rehab dan biasanya digelar di halaman terbuka.

Tarian ini ditarikan secara beramai-ramai secara berpasang-pasangan dihalaman pada malam hari. Gerakan tari kebagh diilhami dari gerak burung Dinang. 

BACA JUGA:UMKM Desa Sukaraja Baru Dibekali Ilmu Pemasaran Digital, Tim FISIP Unsri Ajarkan Cara Menjual Produk Online

BACA JUGA:Sumatera Selatan Berduka! Seniman Legendaris Anna Kumari Tutup Usia, ini Profil Lengkapnya

Burung ini memiliki kebiasaan hidup berkelompok dan memiliki gerakan serta warna yang indah. 

Masyarakat Basemah tetap berkomitmen untuk menjaga dan meneruskan Tari Kebagh sebagai warisan budaya yang berharga.

Saat ini, Tari Kebagh tidak hanya menjadi hiburan dalam acara-acara resmi, tetapi juga sebagai cerminan kekayaan budaya yang mendalam dan kekuatan tradisi yang tak tergoyahkan. 

Ini adalah salah satu cara masyarakat Pagar Alam untuk menghormati dan mengenang sejarah mereka, serta membagikannya kepada generasi mendatang.

Demikianlah informasi mengenai sejarah Tari Kebagh yang dilansir koranpalpres.com dari https://balitbangnovdasumsel.com.

Semoga informasi ini bermanfaat.

 

Kategori :