Setelah berjalan sekitar 50 meter benda pertama yang dijumpai adalah lumpang batu berelief atau bermotif dan dalam jarak 30 meter.
Di sini, akan terlihat tinggalan arca manusia, berikutnya puluhan lumpang batu akan terlihat di bawah pepohonan kopi.
Mario mengemukakan, kondisi situs secara umum terawat dengan baik yang selalu dipelihara dan dijaga oleh seorang juru pelihara bernama Ahlan.
Ahlan sendiri merupakan pegawai dengan status PNS dari Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah VI Sumatera Selatan.
Dahulu jelas Mario, para juru pelihara ini merupakan pegawai Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi dengan wilayah kerja Jambi, Bengkulu, Sumsel dan Bangka Belitung.
Hanya saja, dari situs-situs megalitik yang berada di Kabupaten Lahat masih banyak yang belum mempunyai juru pelihara.
Lal ini singgung Mario, harus menjadi pertimbangan dan perhatian pemerintah terutama Pemerintah Daerah.
Pasalnya bila situs megalitik tidak ada juru peliharanya maka otomatis tidak ada yang memelihara dan menjaganya sehingga rentan kerusakan dan kehilangan.
BACA JUGA:Wow! Belanja Granit di Istana Bangunan, Bisa Dapat Bebas Ongkir Hingga Luar Palembang, Ini Syaratnya
“Mari kita jaga dan pelihara megalitik kita yang merupakan peninggalan nenek moyang kita, warisan leluhur kita, budaya bangsa kita,” ajak Mario.
“Salam Lestari Budaya Indonesia!” pungkasnya.