Selain itu, keterlibatan pelajar dalam pameran ini mencerminkan upaya untuk memberikan ruang bagi generasi muda dalam berkarya dan mengekspresikan diri melalui seni rupa.
Mereka diharapkan mampu melanjutkan tongkat estafet dalam menjaga dan mengembangkan seni budaya lokal.
“Selama 2 pekan, selain menikmati karya-karya yang dipamerkan, pengunjung juga dapat mengikuti berbagai kegiatan interaktif, seperti Artcamp, bazar seni, sarasehan, workshop, demo melukis, hingga lomba menggambar dan mewarnai,” tandas Sapto.
BACA JUGA:Puncak Hari Santri di Muba, Diwarnai Galang Donasi dan Lelang Lukisan Peduli Palestina
BACA JUGA:UNIK, Makanan Asal Kelurahan Gunung Gajah Ini Laris Manis Pameran HUT ke 155 Lahat, Kira-kira Apa Ya
Kegiatan ini tidak hanya memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk terlibat langsung, tetapi juga menjadi wadah pembelajaran bagi generasi muda untuk memperdalam apresiasi mereka terhadap seni rupa.
Edi Fahyuni, salah seorang seniman dari Sumsel yang mewakili perupa menuturkan, pameran ini bukan hanya sekadar ajang menampilkan karya seni.
Lebih dari itu menurut dia, Helau mengangkat pentingnya pesan moral dan etika yang tersirat dalam seni.
Karya-karya yang dipamerkan seakan menjadi saksi dari sejarah perjalanan seni di Lampung dan dunia.
BACA JUGA:Jaga Eksistensi Makanan Tradisional, BPK Wilayah VI Bikin Pameran Warisan Raso Sumatera Selatan
BACA JUGA:Mencerminkan Kearifan Lokal, Stand Disbun Lahat Tampil Aesthetic di Pameran HUT ke 155 Tahun!
“Semoga lewat pameran ini, pesan-pesan kebaikan yang diajarkan oleh generasi terdahulu dapat dihidupkan kembali, yakni selalu mengedepankan etika dan moral, dibalut dengan estetika,” pungkasnya.