PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Upaya percepatan penurunan stunting di wilayah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), maka Pemerintah Kabupaten (Pemkab) PALI mengenalkan program Program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS).
Program BAAS dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting di wilayah Indonesia dan Kabupaten PALI.
Wakil Bupati PALI, Drs H Soemarjono mengatakan, berdasarkan hasil pengukuran gizi balita sebagai standar dari penentuan stunting di Kabupaten PALI terdapat 71 balita yang teridentifikasi resiko stunting di 71 desa di wilayah Kabupaten PALI.
"Saya selaku ketua TPPS Kabupaten PALI mengajak semua lapisan masyarakat bersama-sama membantu 58 orang sasaran stunting melalui program BAAS," ajaknya saat sosialisasi program BAAS yang dilakukan Pemkab PALI melalui DPPKBPPPA PALI akhir pekan lalu.
BACA JUGA:Dorong Kebangkitan Ekonomi di Pesawaran Lampung, Ini Upaya Menparekraf Sandiaga Uno
Soemarjono berharap pada 2024 mendatang seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) bisa terlibat, agar dapat melakukan kegiatan-kegiatan yang lebih menyentuh dengan masyarakat
"Tujuannya agar prafalensi stunting di Kabupaten PALI turun dengan signifikan, minimal kita mampu menurunkan angka stunting di Kabupaten PALI terlebih dahulu," harapnya.
Untuk itu, ia berpesan, agar seluruh OPD terkait melakukan langkah-langkah konkrit untuk percepatan penurunan angka stunting.
"Baik OPD dan lintas sektor serta pihak ketiga di Kabupaten PALI sesuai dengan peraturan yang ada agar bersama-sama melakukan langkah dalam percepatan penurunan stunting," ajaknya.
BACA JUGA:Gandeng PMI, KFC Indonesia Donasikan Rp 1,5 Miliar Dana Kemanusiaan untuk Palestina
Sementara, Kepala DPPKBPPPA Kabupaten PALI, A.Gani Akhmad menyampaikan, apresiasi dan rasa terima kasih atas aksi nyata pelaksanaan percepatan penurunan stunting di Kabupaten PALI.
Ia menjelaskan, salah satu program utama pemerintah pusat adalah mewujudkan SDM yang berkualitas. Namun, dalam mewujudkan program itu ada satu kendala yang harus dituntaskan yakni stunting yang masih tinggi dimana angkanya di Indonesia masih 24,4 persen.
"Pemerintah pusat menargetkan tahun 2024 angka stunting harus turun diangka 14 persen," pungkasnya. *