Terakhir kali fenomena ini terlihat di wilayah Indonesia adalah pada 2019 lalu.
Gerhana Matahari cincin kali ini hanya dapat diamati dari beberapa bagian wilayah seperti Amerika Utara, Amerika Selatan, Samudra Pasifik, Atlantik, dan Antartika.
Beberapa tempat penting untuk melihat cincin api ini antara lain Taman Nasional Perito Moreno, Puerto Deseado, dan Puerto San Julián di Argentina, serta kota Cochrane di Chile.
Selama fenomena ini berlangsung, bayangan Bulan akan tampak bergerak dengan kecepatan yang sangat berbeda, tergantung lokasi tempat pengamat melihatnya.
Di beberapa tempat, bayangan bulan akan bergerak lebih cepat dari 10 juta km/jam.
Sementara, di tempat lain, bayangan bulan akan bergerak paling lambat 2.057 km/jam, atau sekitar kecepatan jet tempur.
Mengutip Space, Rabu 2 Oktober 2024, pada titik gerhana terbesar di Pasifik, bulan akan menutupi 93 persen pusat matahari, menciptakan ‘cincin api’ selama 7 menit dan 25 detik.
Proses gerhana akan dimulai pada pukul 17:15 UTC pada 2 Oktober, atau pukul 00.15 WIB pada tanggal 3 Oktober 2023.
Kamu bisa menyaksikan proses terjadinya gerhana Matahari secara lengkap melalui live streaming berikut:
Times and Date
Earth Sky