Dugaan Praktik Prostitusi Lewat 'Aplikasi Hijau’ di OKU Timur Marak, Ini Daerah yang Terindikasi

Jumat 04 Oct 2024 - 20:41 WIB
Reporter : Arman
Editor : Dian Cahyani Fitri

MARTAPURA, KORANPALPRES.COM - Praktik prostitusi terselubung disinyalir marak terjadi di Kabupaten OKU 

Warga wilayah ini menjadi resah, terutama warga Di Kecamatan Martapura dan Belitang.

Dugaan maraknya praktik prostitusi di Kabupaten OKU Timur diungkap oleh salah satu warga.

Dia menyebut ada 2 indikasi praktik prostitusi terselubung yakni melalui kos-kosan dan aplikasi MiChat. 

BACA JUGA:Nihil Tangkapan, Polisi Tekankan Pemilik Hiburan Hindari Potensi Prostitusi dan Narkoba

BACA JUGA:Meresahkan! Aplikasi Hijau Tawarkan Rp300 Ribu untuk Sekali Ehem di OKU Timur

“Banyak kos-kosan yang salah pemanfaatannya sebagai tempat prostitusi. Juga maraknya online MiChat yang disinyalir sebagai prostitusi online,” ungkap dia.

Dikatakannya majunya teknologi di era globalisasi memberikan dampak positif dan negatif di sosial masyarakat.

Dampak negatif yang timbul dari media sosial, salah satunya aktifitas Prostitusi yang memanfaatkan kecanggihan teknologi digital.

Pria yang akrab dipanggil mas ini menuturkan sangat resah adanya aktifitas prostitusi online melalui aplikasi Michat. 

BACA JUGA:Paslon Nomor Urut 1 Minta Restu Para Ulama Untuk Lanjutkan Pembangunan OKU Timur, Ini Janjinya

BACA JUGA:Emak-emak di Tanjung Mas OKU Timur Sambut Hangat Fery Antoni, Warga Sebut Cabup Ramah

"OKU Timur yang memiliki slogan Maju Lebih Mulia piye iki," celoteh mas Tono sebagai bentuk kekesalannya terhadap pemerintah yang tidak mampu dan tanggap dalam memberantas prostitusi online di OKU Timur.

Adanya curhatan masyarakat ini Wartawan Palembang Ekspres mencoba mendownload aplikasi Michat dan ternyata banyaknya wanita di aplikasi tersebut mempromosikan diri (menjual diri, red) kepada pria hidung belang.

Dalam aplikasi tersebut adanya wanita yang menawarkan jasa berkisar umuran 18-20 tahun mulai dari harga Rp 300 ribu sekali kencan.

Kategori :