Alat musik bagi setiap suku memiliki keunikan dengan ciri khasnya masing-masing.
BACA JUGA:Menjelajahi 3 Tarian Tradisional di Kabupaten PALI, Warisan Budaya dari Nenek Moyang
BACA JUGA:Mengenal 6 Tarian Tradisional Daerah Lahat Sumatera Selatan!
Genggong adalah jenis harmonika yang dimainkan dengan cara memetik senar sambil menggetarkan mulut.
Mulanya, alat musik ini digunakan untuk mengusir rasa sepi dan kejenuhan para petani yang bertandang di kebun atau ladang miliknya.
Dilansir dari berbagai sumber, genggong sudah eksis di Sumatera Selatan selama lebih dari 3.000 tahun.
Genggong menjadi saksi bisu sejarah peradaban suku Besemah.
BACA JUGA:Mengungkap Makna Pesona 'Ngantat Dendan': Tari Tradisional Khas Lubuklinggau yang Menghantar Cinta
Nah, alat musik ini yang terbuat dari bambu atau pelepah enau yang akan menghasilkan suara khas.
Kedatangan kolonial Belanda di Bumi Besemah membawa pengaruh pada Genggong, yang awalnya terbuat dari bahan alami, bergeser dengan memanfaatkan material besi, logam, atau pun kuningan.
Untuk menghasilkan suara yang indah, diperlukan latihan yang ekstra untuk mempelajarinya. Karena saat memainkannya terbilang susah susah gampang!
Saat memainkannya, genggong harus dipegang dengan tangan kiri sambil ditempelkan pada bibir. Selanjutnya tangan kanan memainkan lidah yang bergetar hingga menghasilkan suara.
BACA JUGA:Mendunia! Inilah 5 Tarian Tradisional Indonesia yang Diakui UNESCO, Apa Saja?
Suara yang dihasilkan berasal dari getaran udara yang melewati lubang-lubang pada Genggong.