1. Lomba Terompah Panjang untuk peserta usia 16-45 tahun,
2. Lomba Lari Balok untuk peserta usia 16-45 tahun 16-45,
3. Lomba Egrang Batok untuk peserta usia 16-45 tahun 8-15,
4. Lomba Congklak untuk peserta usia 16-45 tahun 8-15.
"Lomba ini sendiri bertujuan agar permainan ini tetap selalu ada, walaupun zaman seperti sekarang ini telah modern, sehingga permainan ini tetap dicintai," ungkapnya.
Untuk Lomba Permainan Tradisional ini kata Amarullah, sudah 2 kali diadakan di Museum Negeri Sumsel dan macam permainan tradisionalnya berubah-rubah atau tidak tetap.
"Lomba ini juga kita adakan untuk memeriahkan Hari Museum Nasional yang jatuh tanggal 12 Oktober, kita harapkan permainan ini tidak hilang dan selalu lestari di tengah masyarakat Sumsel," tandasnya.
Sebelum perlombaan dimulai dan usai pembukaan, acara dirangkaikan dengan Sosialisasi dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumsel mengenai Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah.
Alasan Melestarikan Permainan Tradisional
Mengutip itjen.kemdikbud.go.id, ada 5 alasan kenapa Permainan Tradisional Indonesia perlu dilestarikan dan menjadi sangat penting, di antaranya:
1. Identitas Budaya Bangsa
Permainan tradisional Indonesia merupakan cerminan dari identitas budaya bangsa yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.
Setiap daerah di Indonesia memiliki permainan tradisional yang khas dan unik, menggambarkan adat, kebiasaan, dan cerita sejarah lokal.
Melestarikan permainan tradisional berarti melestarikan identitas dan akar budaya bangsa yang telah ada sejak zaman dahulu kala.
Dengan menjaga dan melestarikan permainan tradisional, generasi muda dapat tetap terhubung dengan identitas budaya mereka dan menjadi bagian dari warisan budaya yang berharga.
2. Penguatan Jati Diri