LAHAT, KORANPALPRES.COM - Setelah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lahat melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) merilis data penduduk berstatus kemiskinan ekstrem, maka ditindak lanjuti ke tingkat kecamatan.
Gerak cepat Kecamatan Kikim Selatan dilakukan segera, dengan memverifikasi ulang dara penduduk yang memang masuk kategori miskin ekstrem.
"Betul, pihak kecamatan langsung turun untuk memeriksa kebenaran data, yang diberikan dari pemerintah desa (Pemdes)," imbau Kepala Desa (Kades) Keban Agung, Fitra Juanda, Selasa 15 Oktober 2024.
Dia menerangkan, untuk di desanya sendiri jumlah warga yang memang bersatu kemiskinan ekstrem hanya 11 orang. Mayoritas dari mereka merupakan lansia berusia diatas 60 tahun.
BACA JUGA:Dengarkan Masukan Masyarakat, Polres Lahat Gelar Jumat Curhat di Kantor Camat Kikim Barat
BACA JUGA:Bangunan Fisik Dana Desa Tahap 3 Sirah Pulau Rampung, Ini Harapan Camat Kikim Selatan Lahat
"Ada 11 warga sesuai yang kami data dan memang mereka berhak mendapatkan bantuan, karena kami tidak ingin masyarakat yang secara ekonomi baik tapi mengaku miskin," ucap dirinya.
Untuk itulah, sambung dia, Pemdes Keban Agung sangat mendukung dengan adanya pendataan ulang tersebut, sehingga dapat mengetahui langsung kondisi sebenarnya dengan melihat langsung.
"Semuanya sesuai dengan apa yang diminta, data penduduk yang kategori miskin ekstrem benar tidak kami karang atau buat-buat," pungkasnya.
Sementara itu, Masikutan salah satu warga Keban Agung menyampaikan, bahwasanya dirinya memang sudah mengalami tuna netra, dan hidup dengan keadaan rumah apa adanya.
BACA JUGA:Akhir Masa Jabatan, Pjs Kades Sukaraja Dilantik Hingga 1 Tahun, Ini Pesan Camat Kikim Tengah Lahat
BACA JUGA:Pemkab Lahat Gelontorkan Bantuan P3KE untuk 11.000 Warga, Segini Besarannya
"Alhamdulillah dari Pemdes selalu dapat bantuan untuk menyambung hidup, sebab secara fisik tidak memungkinkan lagi beraktifitas," sebut dirinya.
Terpisah, Camat Kikim Selatan, Hermansyah HB SE menerangkan, setelah paparan dari Pj Bupati Lahat kaitannya dengan data kemiskinan ekstrem banyak tidak sesuai, maka bersama tim turun untuk melihat sendiri.
"Hasilnya, untuk Desa Keban Agung memang sesuai ekspektasi data yang diberikan mereka, kita periksa satu persatu dan bertemu dengan warganya sekaligus bertanya," imbau dia.