Kampanye Dialogis di Kecamatan Babat Toman, Ini Orasi Politik Calon Gubernur Mawardi Yahya

Rabu 16 Oct 2024 - 13:19 WIB
Reporter : Muhammad Wijdan
Editor : Muhammad Wijdan

MUBA, KORANPALPRES.COM- Pasangan Calon Gubernur Mawardi Yahya dan Wakil Gubernur RA Anita Noeringhati atau dikenal MATAHATI melakukan kampanye dialogis di Kecamatan Babat Toman, Kabupaten Musi Banyuasin atau Muba, Rabu 16 Oktober 2024.

Seperti biasa, pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur ini didampingi dengan setia panglima perang MATAHATI, H Syahrial Oesman dan simpatisannya.

Hadir juga perwakilan dari 10 partai politik atau Parpol pengusung MATAHATI, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan ribuan masyarakat yang memadati gedung serbaguna Kelurahan Babat Toman, Kecamatan Babat Toman.

Terpantau, masyarakat yang hadir sangat antusias dengan meneriakkan Mawardi Yahya Gubernur, Anita Wakil Gubernur 2024-2030, COBLOS NOMOR 3.

BACA JUGA:Matahati Optimis Menangkan Pilgub 2024, Ini Strategi Mawardi Yahya-RA Anita Noeringhati

BACA JUGA:Bikin Merinding! Ribuan Relawan Hantarkan MATAHATI Daftar ke KPU Sumsel

Calon Gubernur Mawardi Yahya dalam orasi dan pidato politiknya menyampaikan kronologinya maju mencalonkan diri sebagai Gubernur Sumsel masa jabatan 2024-2030.

Menurut Mawardi, mungkin warga Babat Toman, Muba umumnya di Sumsel, dua tahun lalu belum mendengar dirinya akan maju sebagai Calon Gubernur Sumsel.

"Ini hasil diskusi diantara sesepuh kita, mantan Gubernur Sumsel, mulai, Hasan Ramlie, Rosihan Arsyad, Syahrial Oesman dan Pak Elex Noerdin, melihat Sumsel ini agak ada kerisauan bagi sesepuh kira," paparnya.

"Karena tidak ada kemajuan, dan tidak memenuhi harapan mantan gubernur kita. Seharusnya dari pergantian Gubernur, ada suatu Kemajuan. Harapan ini pastinya menjadi harapan kita semua di Sumsel ini," sambungnya.

BACA JUGA:Dukungan MATAHATI Terus Mengalir, Mawardi-Anita Disebut Layak Pimpin Sumsel

BACA JUGA:Rela Wilayah Sumsel Berkurang, MATAHATI Siap Dukung Provinsi Sumatera Selatan Barat Berdiri

Kenapa para sesepuh kita risau? Karena menilai program yang baik, dan merakyat tidak dilanjutkan lagi alias hilang.

"Program merakyat tidak diprogramkan 5 tahun lalu," katanya.

Mawardi menyatakan, di Sumsel pada zaman kepemimpinan Syahrial, sukses melakukan pemekaran beberapa Kabupaten.

Kategori :