LAHAT, KORANPALPRES.COM - Gawat, berdasarkan data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lahat, sebanyak 5.881 Anak kini berstatus tidak sekolah.
Hal ini terungkap pada acara sosialisasi dan penandatanganan komitmen bersama pencegahan dan penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS) di Lahat yang digelar di ballroom Hotel Orchid Lahat.
Plh Kadisdibud Lahat, Eti Listina SP MM mengungkapkan, sosialisasi ini tujuannya mendata anak-anak yang belum pernah bersekolah, atau yang tidak terdaftar di lembaga pendidikan ini termasuk anak-anak yang sudah usia sekolah.
Tetapi belum mendapatkan akses pendidikan yang memadai.
BACA JUGA:Kepsek dan Bendahara dapat Alirkan Dana BOSP Sesuai Perencanaan, Ini Kata Sekretaris Disdikbud Lahat
BACA JUGA:SELAMAT! Siswa SMPN 2 Lahat Raih Juara 1 Lomba Story Telling Dies Natalis ke 59 SMKN 1
"Melalui operator desa memverifikasi data anak dan tidak melanjutkan, menentukan lokasi dan kelompok anak yang paling membutuhkan perhatian khusus, dengan data yang akurat pihak berwenang dapat mengidentifikasi daerah-daerah dengan angka putus sekolah yang tinggi," terangnya, Kamis 17 Oktober 2024.
Untuk itu, lanjut dia, pemerintah terus berkomitmen meningkatkan partisipasi pendidikan, sebagai upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dengan menerapkan kebijakan wajib belajar.
"Yakni program pendidikan minimal yang harus diikuti oleh setiap warga negara Indonesia, sehingga tidak ada lagi anak-anak di Lahat ini tidak bersekolah," tukas Eti Listina.
Sementara itu, Pj Bupati Lahat, Imam Pasli SSTP Msi menyampaikan, kondisi saat ini berdasarkan analis terhadap data survei sosial ekonomi nasional susenas 2022.
BACA JUGA:Ratusan Siswa SMPN 3 Lahat Ikuti Maulid Nabi, Andi Irawan: Mari Kita Tiru Suri Tauladan Beliau
BACA JUGA:KREATIF! Siswa SMPN 3 Lahat Hasilkan Inovasi Hand Made Program P5, Rupanya dari Bahan Baku Ini
Menunjukkan sekitar 4,08 juta anak usia 7 sampai 18 tahun di Indonesia tidak sekolah di mana lebih dari 2,9 juta adalah remaja usia sekolah menengah atas (16-18 tahun)
“Khususnya di kabupaten Lahat saat ini terdata 5.881 anak berstatus ATS yang tersebar di 24 kecamatan, terdiri dari anak DO (putus sekolah), anak lulus tidak melanjutkan LTM, dan anak belum pernah bersekolah BPB," ucap dia.
Dirinya menerangkan, penyebabnya beberapa faktor diantaranya anak-anak dan remaja yang tidak memiliki akses ke layanan pendidikan.