Sungai Seleman ini memiliki peran sebagai transportasi sungai bagi para pedagang dari Sungai Sekanak untuk berjualan ke Talang Jawa.
BACA JUGA:5 Sungai Terpanjang di Pulau Sumatera, Ada yang Mengalir dari Sumbar Hingga Jambi, Bisa Tebak?
BACA JUGA:Asal-Usul Sungai Musi: Jejak Sejarah yang Mengalir di Palembang, Dianggap pembawa Keberuntungan
“Di Talang Jawa inilah pada pedagang menjajakan dagangannya di atas perahu, selanjutnya dibeli oleh penduduk yang bermukim di sana,” ucapnya.
Selain sebagai jalur transportasi pedagang, Sungai Seleman juga sangat berperan penting dalam menangkal banjir di Palembang.
Pada saat Sungai Musi naik yang membuat volume air di Sungai Sekanak juga ikut naik, Sungai Seleman inilah yang menjadi media untuk pengeringan.
Hal ini dikarenakan, kawasan tersebut memiliki kontur tanah rawa yang juga ditumbuhi oleh perkebunan karet milik warga.
BACA JUGA:Mengenal Pesona Objek Wisata Sungai Musi yang ikonik di Palembang!
“Jika dilihat sekarang ini, hulu dari Sungai Seleman ini adalah Jalan Kolonel Atmo lalu ke simpang Charitas, Pasar Cinde. Nah di sinilah terjadi pengeringan air yang naik dari Sungai Sekanak sehingga saat itu sungai ini sangat berperan penting dalam menangkal banjir,” terangnya.
Oleh sebab itulah tidak heran jika kawasan tersebut menjadi salah satu langganan banjir di Palembang.
“Daerah resapan air di kawasan itu sudah berkurang drastic sehingga menjadi salah satu titik langganan banjir di Palembang,” ujarnya.
Menurutnya, hilangnya daerah resapan air ini terjadi pada masa Belanda karena mengubah orientasi dari sungai ke darat.
BACA JUGA:7 Fakta Tersembunyi di Balik Cindonya Sungai Musi Palembang, Simpan Harta Karun Hingga Hal Mistis
BACA JUGA:Bikin Merinding! Mitos Antu Banyu, Legenda Urban Penguasa Sungai Musi Palembang
“Selain itu juga karena faktor alam, endapan lumpur membuat kedalaman sungai yang menyusut ditambah banyaknya perumahan di pinggir sungai. Kalau dulu, rumah panggung dan sekarang menjadi permanen,” katanya.