Oleh : Riza Fahmy Holil
KORANPALPRES.COM - Program sekolah gratis dan berobat gratis merupakan dua inisiatif sosial penting yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama di daerah-daerah dengan tingkat kemiskinan yang tinggi seperti Sumatera Selatan.
Meskipun beberapa pihak, seperti calon kepala daerah lainnya menyatakan bahwa program-program ini sudah "Jadul," faktanya, masih banyak masyarakat yang sangat bergantung pada program-program ini untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka, terutama dalam bidang pendidikan dan kesehatan.
Pernyataan tersebut mengabaikan konteks lokal yang memperlihatkan adanya tingkat kemiskinan yang cukup tinggi, angka putus sekolah yang signifikan, dan prevalensi stunting yang masih berada di atas rata-rata nasional.
Oleh karena itu, tulisan ini akan memaparkan mengapa program-program ini tidak hanya masih relevan, tetapi juga sangat dibutuhkan oleh masyarakat Sumatera Selatan.
BACA JUGA:Penerima 5 Beasiswa S1-S3 Luar Negeri Ini Tidak Wajib Pulang ke Indonesia
BACA JUGA:Meningkatkan Daya Saing Merek Lokal, Universitas Andalas Datangkan Entrepreneur Sukses Roby Rimeldo
Tingkat Kemiskinan yang Masih Tinggi di Sumatera Selatan
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Selatan, pada 2023, tingkat kemiskinan di provinsi ini tercatat sebesar 11,52% dari total penduduk.
Ini berarti lebih dari satu juta orang di Sumatera Selatan masih hidup di bawah garis kemiskinan, menghadapi keterbatasan akses terhadap berbagai kebutuhan dasar, termasuk pendidikan dan layanan kesehatan.
Dalam konteks ini, program sekolah gratis dan berobat gratis bukan hanya sekedar fasilitas tambahan, melainkan kebutuhan mendasar bagi masyarakat miskin yang tidak mampu memenuhi biaya pendidikan anak-anak mereka atau mendapatkan perawatan medis yang layak.
BACA JUGA:UPGRI Palembang Mewisuda 1.159 Mahasiswa, Tahun Ini Maba Meningkat Hingga 30 Persen
Ketika tingkat kemiskinan masih tinggi, biaya untuk pendidikan dan kesehatan menjadi penghalang utama bagi masyarakat untuk keluar dari siklus kemiskinan.
Banyak keluarga di Sumatera Selatan yang harus memilih antara memenuhi kebutuhan sehari-hari atau membayar biaya sekolah dan perawatan kesehatan.
Dalam kondisi ini, keberadaan program sekolah gratis dan berobat gratis menjadi penyelamat bagi banyak keluarga miskin, memastikan bahwa anak-anak mereka tetap bisa bersekolah dan mereka bisa mendapatkan akses kesehatan tanpa harus khawatir tentang biaya.
Jika program sekolah dan berobat gratis dihapus dengan alasan “jadul,” pemerintah berisiko memutus akses bagi jutaan warga miskin yang masih sangat membutuhkan bantuan.