Sementara Kepala Perwakilan BI Provinsi Sumsel, Ricky Perdana Gozali mengakui salah satu komoditas yang sering menyumbang andil inflasi di adalah cabai, karena itu melalui program GSMP Goes to School diharapkan turut berkontribusi signifikan dalam upaya pengendalian inflasi di wilayah Sumatera Selatan.
“Siswa/siswi, guru dan masyarakat diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pokoknya secara mandiri, khususnya kebutuhan komoditas yang berpengaruh terhadap inflasi seperti cabe,” harapnya.
Ricky mengakui, BI dan Pemprov Sumsel berkolaborasi dalam program GSMP melalui berbagai bentuk dukungan, salah satunya adalah pilot project budidaya cabe di SMKN 1 gelumbang berupa pemberian bantuan 5000 bibit cabe beserta sarana dan prasarana penunjang budidaya, mulai dari persiapan tanah hingga pemeliharaan.
“Pilot project ini diharapkan dapat menjadi percontohan bagi sekolah-sekolah lainnya. Panen raya cabai ini merupakan pilot project kita yang telah ditanam sejak bulan Juni tahun 2024, kami dengan bangga dapat menyampaikan bahwa telah dilaksanakan 5 kali panen cabe di SMK 1 gelumbang ini, dengan volume panen hampir mencapai 1 ton. panen ini merupakan sumber nyata dari upaya bersama kita dalam mendukung ketahanan pangan di wilayah Sumatera Selatan,” tandasnya.
Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan pemberian Bantuan dari Bank Indonesia Perwakilan Sumsel antara lain SMK Negeri 1 Gelumbang bantuan berupa sarana dan prasarana budidaya tanaman cabai, 22 Kelompok pembudidaya ikan di Kota Prabumulih bantuan berupa sarana dan prasarana budidaya perikanan, serta 16 kelompok wanita tani di kabupaten Musi Banyuasin diberikan bantuan sarana dan prasarana budidaya padi.
Hadir serta dalam kesempatan itu Sekretaris Daerah Kabupaten Muara Enim Ir. Yulius, M.Si., Kepala BPS Provinsi Sumsel Mochammad Wahyu Yulianto, dan Pimpinan Wilayah Bulog Kantor Wilayah Sumsel Babel Elis Nurhayati serta para Kepala OPD di lingkungan Pemprov Sumsel.