"Awalnya hanya hujan deras disertai angin, tapi lama-lama anginnya semakin kencang. Saya melihat belasan pohon besar di sekitar Hutan Kota roboh dan menimpa jaringan listrik serta jalan raya," ungkapnya.
BACA JUGA:Babinsa Koramil 14/Jabung Bantu Warga Terdampak Angin Puting Beliung
Agus menambahkan bahwa pohon-pohon yang tumbang menyebabkan pemadaman listrik total di wilayah sekitar dan tiga mobil yang melintas sempat terjebak.
"Semalam ada tiga mobil yang tertimpa, tapi dua berhasil dievakuasi. Untungnya tidak ada korban jiwa atau luka-luka, hanya kerugian material," tambah Agus.
Lestari (43), seorang pedagang durian kupas yang berjualan di sekitar lokasi kejadian, menyatakan bahwa kejadian angin kencang seperti ini bukanlah hal baru, namun yang kali ini adalah yang paling parah.
"Saya sudah lima tahun berjualan di sini, dan memang pernah beberapa kali terjadi angin kencang, tapi yang kali ini benar-benar merusak. Tenda dan peralatan dagang saya juga rusak tertimpa pohon," ujarnya.
BACA JUGA:Bantu Korban Puting Beliung, Polres Pagaralam Lakukan Hal Ini
BACA JUGA:Puting Beliung Robohkan Rumah Warga, BPBD Prabumulih Ingatkan Untuk Waspada
Lestari berharap pihak pemerintah segera mengambil tindakan untuk menebang pohon-pohon besar yang sudah mati atau membahayakan, agar tidak terjadi hal serupa di kemudian hari.
"Pohon-pohon yang sudah tua dan mati harus segera dipangkas. Jangan menunggu ada korban baru bertindak," imbuhnya.
Di sisi lain, Plt Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Muara Enim, Saprioma, mengungkapkan bahwa puting beliung kali ini termasuk yang terparah yang pernah terjadi di Muara Enim.
"Dari informasi yang kami terima, puluhan rumah mengalami kerusakan, terutama di bagian atap. Selain itu, beberapa fasilitas umum seperti tiang listrik dan rumah dinas serta sekolah juga rusak. Setidaknya ada tiga mobil yang sempat tertimpa pohon besar," kata Saprioma.
BACA JUGA:Gercep Babinsa Kodim 0421/LS Bantu Warga Terdampak Bencana Puting Beliung
BACA JUGA:Waspada Bencana Puting Beliung di Masa Pancaroba, Musim Hujan Bahaya Mengintai
Saprioma juga menambahkan bahwa proses evakuasi sudah dimulai sejak malam kejadian, namun terkendala oleh hujan deras dan pemadaman listrik.