"Sementara di sisi lain, untuk kesiapan para petani pun belum begitu memadai. Karena budidaya tanaman tersebut masih sebatas tanaman pekarangan," Miran, salah seorang petani.
BACA JUGA:6 Destinasi Wisata Terbaik di Kaltim, Dekat dengan IKN
Menurutnya, untuk sentra tanaman baru mulai difokuskan untuk tanaman salak. Itupun areal perkebunan yang ada belum begitu banyak, seperti di kawasan Gunung Dempo ada sekitar 23 hektar yang merupakan tanaman telah menghasilkan (panen-red).
Pagaralam sendiri bisa dijadikan sentra tanaman salak di Sumatera Selatan berkat dukungan kondisi iklimnya cocok.
Ia mengakui, cukup banyak jenis tanaman buah-buahan yang berpotensi untuk dikembangkan di sejumlah wilayah Kota Pagaralam. Namun, untuk pelaksanaannya sendiri sangat bergantung kepada letak ketinggian dan curah hujan. Seperti kawasan di dataran tinggi, Selain Salak termasuk pula Strowberi, Pepaya dan Pisang. Sementara untuk tanaman Mangga, Durian dan Jeruk berpotensi dan cocok dikembangkan di kawasan Dempo Selatan.
"Mayoritas budidaya tanaman buah-buahan di Pagaralam masih sebatas tanaman perkarangan, sebagiannya lagi menerapkan diversifikasi dengan tanaman lain di kebun milik mereka. Tetapi syukurlah selain salak juga ada beberapa buah lain yang mulai diproduksi seperti jeruk gergah. Peluang pasarnya cukup menjanjikan," sebutnya.
BACA JUGA:5 Wisata Hidden Gem di Empat Lawang, Permata Tersembunyi di Tanah Empat Pendekar
BACA JUGA:Liburan Lebaran, Objek Wisata Gunung Dempo Dipadati Pengunjung
Sementara itu, Miran, salah satu petani Salak yang berada di Gunung Dempo mengatakan, adapun produksi salak dari tahun ke tahun dinilai cukup baik, begitu pula dengan pangsa pasarnya jauh lebih baik.
"Sekarang kita tengah memperluas areal tanam, yang tak lain untuk meningkatkan produksi panen ke depannya," kata dia seraya menyebutkan, adapun musim panen tanaman ini dilakukan sepanjang tahun.
Nah, bagaimana dengan kamu? Ingin memetik salak langsung di kebunnya? Ayo datang ke Pagaralam.