Palembang Kehilangan 610 Sungai, PUPR Inisiasi Pelestarian 114 Sungai Tersisa Dengan Cara Ini

Selasa 29 Oct 2024 - 19:38 WIB
Reporter : Dian Cahyani Fitri
Editor : Dian Cahyani Fitri

PALEMBANG, KORANPALPRES.COM – Dinas Pekerjaan Umum (PU) Palembang dan komunitas pegiat lingkungan menggagas program pelestarian 114 anak Sungai Musi yang saat ini kondisinya semakin memprihatinkan. 

Acara tersebut dihadiri oleh Kepala Dinas PU Palembang, Akhmad Bastari, serta Ketua Kawali Sumsel, Candra Anugrah, yang mengajak masyarakat untuk kembali menghargai sejarah dan menjaga kebersihan sungai di Palembang.  

"Palembang dulu dikenal dengan kota sungai. Pada zaman dulu, tercatat ada 724 sungai di sini. Kini, hanya tersisa 114 sungai yang kondisinya tak lagi seperti dulu," ungkap Akhmad Bastari. 

Ia menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, LSM, masyarakat, dan sejarawan untuk melestarikan kekayaan alam dan sejarah ini.  

BACA JUGA:Daftar Anak Sungai Musi di Palembang Berdasarkan Peta 1922, 3 Sungai Bak ‘Hilang Ditelan Bumi’

BACA JUGA: Kembangkan Wisata Sungai Musi, RDPS Bakal Bangun Dermaga Khusus Perahu Getek

Bastari menekankan bahwa program ini bukan sekadar memberi nama atau sekadar seremoni, tetapi juga menambahkan informasi sejarah di setiap lokasi sungai. 

"Kami akan memasang barcode di lokasi sungai, jadi masyarakat bisa memindainya dan langsung mengetahui sejarah serta kondisinya saat ini," jelasnya.  

Untuk tahap awal, baru dipasang di dua sungai yakni Sungai Sekanak dan Sungai Baung.

"Dengan memberi nama dan memperkenalkan sejarahnya, kami berharap masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga sungai. Jangan sampai tinggal kenangan, apalagi tertutup sampah," tambahnya.  

BACA JUGA:Sungai Musi Masuk Daftar? Inilah 6 Sungai Terpanjang di Indonesia, Terakhir Dijuluki Amazonnya Indonesia!

BACA JUGA:Sambangi Masyarakat Pesisir Sungai Musi, Ini Dilakukan Karo Provoost Div Propam Polri

Candra Anugrah dari Kawali Sumsel menambahkan bahwa gerakan ini bertujuan lebih dari sekadar penyelamatan sungai. Pasalnya, nasib anak sungai di Palembang saat ini sudah mengkhawatirkan.

"Bahkan ada yang sekilas terlihat mirip selokan, padahal itu dulunya sungai. Karena itu, kami ingin membangun kesadaran bahwa sejarah dan lingkungan saling berkaitan. Penataan dan pelestarian sungai juga berarti menjaga budaya dan identitas Palembang," ujar Candra.  

Asisten II Setda Kota Palembang, Rudi Indawan, menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif Kawali Sumsel.

Kategori :