Banyak pakar lalu menilai, Elon Musk dan Tesla pun terancam Xiaomi di China.
Lei Jun, sang pendiri dan CEO Xiaomi, dinilai meniru dan mengikuti strategi Elon Musk. Ketika peluncuran mobil Xiaomi, dia menyindir Apple yang menghentikan proyek mobil listriknya. Pada saat yang bersamaan, ia juga mengklaim jika kendaraannya lebih superior dari Tesla Model 3.
Lei Jun diketahui saat ini merupakan nama besar dan terkenal di China seperti halnya Elon Musk di Amerika Serikat. Sama seperti Musk, Lei Jun gencar mempromosikan produknya melalui dirinya sendiri di media sosial maupun secara langsung.
BACA JUGA:Selama Gelaran HUT RI di IKN, 18 SPKLU PLN Layani 340 Transaksi Pengisian Mobil Listrik
"Satu orang ini bisa dikatakan seimbang dengan seluruh tim marketing. Melalui setiap kata yang dilontarkannya, perhatian yang didapatkannya secara online berada di tingkat yang berbeda," kata Yale Zhang, seorang pengamat di Automotive Foresight.
SU7 dijual di bawah USD 30 ribu di China untuk model dasar. Ini lebih murah dari Tesla Model 3.
Lei menjelaskan dukungan dari otoritas di Beijing, serta pemilihan lokasi pabrik mobilnya, memungkinkan Xiaomi bisa menciptakan mobil listrik dalam 3 tahun saja.
Elon Musk sendiri sebetulnya juga mendapat dukungan dari pemerintah Shanghai ketika membangun pabrik Tesla di sana. Pabrik itu dibangun hanya dalam waktu kurang dari setahun sejak konstruksi dimulai.
BACA JUGA:1.124 SPKLU Tersebar Buat Pemudik, Mobil Listrik Kian Bertambah!
Bahkan Lei juga mengklaim versi standar SU7 mengalahkan Model 3 pada lebih dari 90% spesifikasinya.
Ia meyakinkan selain pada sebagian aspek yang menurutnya mungkin butuh waktu setidaknya 3 hingga 5 tahun bagi Xiaomi untuk bisa mengejar Tesla.
Lei menyatakan SU7 memiliki jarak tempuh minimum 700 kilometer dibandingkan Model 3 yang 606 kilometer.
Jadi, apakah Lei Jun dengan mobil Xiaomi nanti bisa mengalahkan Elon Musk dengan Tesla andalannya?
Ke depan, kita lihat pertarungan serunya yang pasti semakin sengit.