PALEMBANG, KORANPALPRES.COM – Beberapa hari belakangan jagat media sosial diramaikan tayangan konten video adegan seorang guru yang ogah menegur atau memperingatkan siswanya di sekolah.
Bukan tidak beralasan, ramai-ramai konten kreator membuat video dengan tema tersebut hanyalah sebagai bentuk sindiran, kritik atau bahkan sarkasme.
Hal ini menyusul semakin maraknya pemberitaan guru yang dilaporkan orang tua atau wali murid ke pihak kepolisian lantaran menegur murid.
Seperti diberitakan disway.id, 2 guru dari sekolah yang berbeda di Provinsi Sulawesi Tenggara tersandung masalah hukum setelah dilaporkan ke pihak kepolisian usai menegur murid yang merupakan anak dari masing-masing pelapor.
Menanggapi viralnya video parodi guru ogah tegur siswa karena takut dipolisikan, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) H Awalludin SPd MSi angkat bicara.
Saat diwawancarai, Awalludin berharap kalangan guru di Sumsel agar tidak terprovokasi oleh konten demikian.
Menurut dia, para guru harus tetap peduli dengan tingkah laku anak-anak peserta didik yang kurang pantas.
“Ingatlah, guru yang bijaksana tidak akan membiarkan anak-anaknya bertingkah laku kurang baik,” tutur Awalludin.
BACA JUGA:Pj Sekda Buka Lokakarya 7 Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 10
BACA JUGA:Puluhan Kepala Sekolah dan Guru di Lahat Geruduk Situs Megalitik Tinggihari, Ada Apa Gerangan?
Saat ini dia meyakini masih jauh lebih banyak orang tua yang berterimakasih dan mengapresiasi kepedulian para guru kepada tumbuh kembang perilaku anak-anak mereka.
“Menegur anak yang berperilaku salah adalah kewajiban guru dalam rangka membangun karakter siswa,” tegasnya.
Lebih lanjut Awalludin mengaku pihaknya telah mewacanakan komunikasi lebih lanjut kepada aparat penegak hukum atas maraknya pelaporan guru yang didasari ketidaksenangan oknum orang tua atau wali murid.