Puluhan Kepala Sekolah dan Guru di Lahat Geruduk Situs Megalitik Tinggihari, Ada Apa Gerangan?
Ketua Panoramic of Lahat Mario Andramartik (rompi) menjelaskan tentang Situs Megalitik Tinggihari kepada puluhan kepala sekolah dan guru sejarah di Lahat.--panoromic of lahat for koranpalpres.com
PALEMBANG, KORANPALPRES.COM – Apabila selama ini situs megalitik Tinggihari sepi pengunjung walaupun di hari libur.
Namun pemandangan berbeda terlihat Rabu, 23 Oktober 2024.
Situs megalitik Tinggihari mendadak digeruduk sekitar 60 orang Kepala Sekolah dan guru sejarah/IPS dari SD dan SMP di Kabupaten Lahat.
Situs megalitik yang disebut oleh Lonely Planet sebagai contoh situs megalitik terbaik se-Indonesia ini memang menyimpan tinggalan benda megalitik yang sangat mengagumkan berupa arca manusia dan arca menhir.
Daya tarik megalitik Tinggihari memikat para peneliti untuk datang dan meneliti sejak tahun 1849 hingga kini peneliti dari berbagai negara dan Indonesia terus berdatangan.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lahat sebagai dinas yang menaungi bidang kebudayaan berinisiatif mengadakan kegiatan sosialisasi pengenalan cagar budaya dengan langsung mengunjungi situs megalitik Tinggihari.
Seperti disampaikan Plh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lahat Eti Listina melalui Kabid Kebudayaan Syaihul Azhari bahwa kegiatan sosialisasi dengan mengajak para kepala sekolah dan guru sejarah/IPS ke situs megalitik.
Hal o untuk mengenalkan secara langsung karena selama ini hanya melalui pertemuan di ruangan saja.
"Saya nama Supratno dari SMP Negeri Kikim Barat, selama ini saya hanya tahu nama situs megalitik dan baru kali ini berkunjung ke situs megalitik Tinggihari," ujar Supratno ketika diminta tanggapannya oleh Kabid Kebudayaan terkait kegiatan sosialisasi ini.
Ternyata sebagai besar dari peserta kegiatan yang datang dari beberapa kecamatan di Kabupaten Lahat memang belum pernah berkunjung ke situs megalitik Tinggihari dan apalagi situs megalitik lainnya.
Mario mengaku menyambut baik kegiatan sosialisasi seperti ini apalagi pesertanya dari kepala sekolah dan guru sejarah/IPS.
Dia mendoakan, semoga kegiatan seperti ini dapat terus dilanjutkan dan nantinya kepala sekolah dan guru dapat mengajak peserta didiknya ke situs megalitik yang ada di kabupaten Lahat.
”Kalau setiap hari ada 100 orang pengunjung maka akan tercipta ekonomi baru di lingkungan situs megalitik,” ujar Mario Andramartik, Ketua Panoramic of Lahat yang memandu kegiatan sosialisasi ini.
Senada disampaikan Idriansyah selaku Koordinator Juru Pelihara Situs Megalitik agar kegiatan sosialisasi terus dilanjutkan dengan membawa peserta didik.